MotoGP
Legenda MotoGP Ini Anggap Yamaha Lakukan Kesalahan jika Tak Penuhi Permintaan Valentino Rossi
Legendaris MotoGP, Giacomo Agostini menilai Yamaha aneh jika tidak mengabulkan permintaan Valentino Rossi untuk mengubah setelan motor sesuai gayanya.
TRIBUNNEWS.COM - Yamaha dinilai melakukan kesalahan jika tidak mau mengabulkan permintaan Valentino Rossi untuk mengubah setelan motor sesuai gaya balapnya.
Pendapat tersebut diungkapkan oleh pembalap legendaris MotoGP, Giacomo Agostini.
Giacomo Agostini mengatakan, aneh jika Yamaha enggan mengabulkan keinginan Valentino Rossi tersebut.
Valentino Rossi sedang mengajukan tuntutan kepada Yamaha untuk memberikan motor sesuai dengan gaya membalapnya.
Baca: Satu Kesalahan Berujung Fatal, Vinales Sesalkan Satu Hal yang Terjadi di MotoGP Andalusia 2020
Tuntutan pembalap berjulukan The Doctor itu diajukan lantaran dia ingin bisa tampil kompetitif lagi.
Kini, Valentino Rossi sudah menunjukkan kepada Yamaha bahwa dia masih bisa bersaing.
Hal tersebut dibuktikan saat Rossi sukses menjadi peringkat ketiga dalam balapan MotoGP Andalusia 2020 pada Minggu (26/7/2020).
Tuntutan Rossi ini kemudian didukung oleh legenda MotoGP, Giacomo Agostini.
Agostini dulu pernah membela Yamaha dan tidak memahami mantan timnya yang tidak mendengarkan permintaan Rossi.
Baca: Jadwal MotoGP 2020 di Sirkuit Brno- Kabar Terkini Marc Marquez Terkait Cederanya
Baca: MotoGP Andalusia 2020 - Vinales Minta Maaf Usai Salah Ambil Motor Valentino Rossi
"Adalah hal normal apabila pebalap meminta perubahan setelan motor," tutur Agostini dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Saya tidak mengerti mengapa Yamaha tidak mau mendengarkan permintaan Valentino Rossi," ucapnya melanjutkan.
Rossi sekarang sudah kehilangan kekuatan dalam pengambilan keputusan di dalam tim Yamaha.
Padahal, pebalap 41 tahun itu hanya meminta menyelesaikan masalah penyetelan motor kepada Yamaha.
Alhasil, Agostini menilai tim asal Jepang itu aneh.
"Tunggangan dibuat sama untuk semua pembalap, lalu ada penyetelan untuk keseimbangan pembalap lainnya juga," kata Agostini.