Kamis, 2 Oktober 2025

MotoGP

Tanpa Ambisius, Suksesor Valentino Rossi Tanggapi Kalem Soal Juara Dunia MotoGP

Fabio Quartararo yang merupakan suksesor Valentino Rossi di tim Movistar Yamaha memiliki pandangan 'kalem' soal juara dunia MotoGP.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
MotoGP.com
Valentino Rossi meyakini bahwa Yamaha akan menghalalkan segala cara demi mempertahankan Fabio Quartararo di MotoGP 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Fabio Quartararo yang merupakan suksesor Valentino Rossi di tim Movistar Yamaha memiliki menanggapi soal juara dunia MotoGP.

Tak seperti pembalap lainnya yang ambisius untuk meraih gelar juara dunia, Fabio Quartararo memilih kalem untuk menyikapinya.

Rider yang berjuluk El Diablo itu memang memiliki keinginan untuk menjadi kampiun.

Namun Quaratararo mengakui, sekalipun keinginannya itu tak terwujud, ia tak akan merasa kecewa.

Baca: Termasuk Ungkit Masalah Pensiun, Ini 5 Momen Casey Stoner Sindir Valentino Rossi

Baca: Sedih Lihat Valentino Rossi Turun Kasta ke Tim Satelit, Stoner: Dia Tak Lagi Jadi Kandidat Podium

Seperti yang diketahui bersama, banyak rider memilih untuk bergabung ke tim pabrikan demi menggaransi titel gelar juara dunia.

Namun pandangan tersebut nampaknya tak berlaku bagi suksesor Valentino Rossi di Yamaha untuk MotoGP 2021.

"Menjadi juara dunia di ajang balap MotoGP merupakan hal yang sangat saya inginkan, dan itu merupakan tantangan."

"Saya perlu bekerja keras untuk menggapai apa yang saya inginkan, namun kembali lagi, saya tidak mempermasalahkan jika tidak berhasil menjadi jura dunia," terang Fabio Quartararo, seperti yang dikutip dari laman Tuttomotoriweb.

Menurutnya sebagai seorang pembalap, hal yang peling penting ialah terus berlatih dan tidak pernah putus asa.

Alasan tersebut yang menguatkan bahwa Fabio Quartararo memiliki pandangan yang kalem soal gelar juara dunia.

Menurutnya, sekalipun dirinya gagal meraih gelar tersebut, dengan banyaknya latihan dan intensitas yang semakin tinggi, Quartararo yakin bahwa keinginannya akan terpenuhi.

Quartararo pun sedikit memberikan komentar mengenai keputusannya menerima pinangan tim utama Yamaha.

Menurutnya, ia tidak memiliki masalah dengan ekspektasi yang diberikan kepadanya.

Para Rider saat bertarung menjadi juara  pada balapan Moto GP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015). Pada balapan tersebut, Dani Pedrosa berhasil keluar sebagai juara dan  di susul oleh Jorge Lorenzo pada podium kedua, serta podium tiga berhasil di menangi oleh Valentino Rossi. dalam balapan tersebut sempat terjadi duel sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang mengakibatkan Marquez terjatuh. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Para Rider saat bertarung menjadi juara pada balapan Moto GP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015). Pada balapan tersebut, Dani Pedrosa berhasil keluar sebagai juara dan di susul oleh Jorge Lorenzo pada podium kedua, serta podium tiga berhasil di menangi oleh Valentino Rossi. dalam balapan tersebut sempat terjadi duel sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang mengakibatkan Marquez terjatuh. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA (TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

"Saya tidak keberatan beralih ke tim resmi Yamaha, sekalipun tanpa gelar juara, saya tak mempermasalahkan hal tersebut."

"Karena saya selalu meyakini, apa yang saya raih adalah hasil kerja keras yang telah saya berikan semuanya."

Di singgung mengenai dirinya yang akan menggunakan spek motor YZR-M1, Quartararo mengaku sangat senang.

Bahkan diakui rider asal Prancis tersebut, ia belum pernah melakukan latihan se-intens saat ini.

"Saya tidak pernah berlatih sekeras hidup saya seperti sekarang. Saya tidak meragukan kemampuan saya," tukasnya menambahkan.

Baca: Asapi Valentino Rossi di Tikungan Terakhir Jadi Cita-cita Fabio Quartararo

Baca: Fabio Quartararo Incar Gelar Juara Dunia MotoGP

Di singgung mengenai musim 'istimewa' MotoGP 2020, Quartararo berpendapat bahwa pengambilan keputusan menjadi kunci keberhasilan.

Bagi Quaratararo, pembalap yang minim melakukan kesalahan maupun human error, maka peluang untuk menyabet gelar juara dunia terbuka lebar.

"Setiap pembalap harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, termasuk dalam insiden kecelakaan yang berujung pada cedera yang dialami."

Rider kelahiran Nice, Prancis itu sendiri 'naik kasta' ke tim utama Yamaha berkat penampilan apiknya di musim lalu.

Bersama Petronas SRT yang notabene-nya adalah tim satelit, namun Quartararo mampu menunjukkan penampilan yang gemilang.

Ia mengakhiri kejuaraan di urutan kelima, dua strip lebih baik dibandingkan Valentino Rossi.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved