Jumat, 3 Oktober 2025

Berbicara soal Mental, Marcus Fernaldi: Kevin Sanjaya Pede-nya Luar Bisa

Marcus Fernaldi Gideon mengakui Kevin Sanjaya Sukamuljo memiliki mental yang lebih baik ketimbang dirinya kala berpasangan dalam laga bulu tangkis.

Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon saat melawan pasangan Malaysia Goh Sze Fei dan Nur Izzudin pada perempat final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2020). Pasangan Marcus dan kevin melaju mulus ke semifinal setelah menundukkan pasangan Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzudin dengan skor 21-13, 23-21. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COMMarcus Fernaldi Gideon mengakui Kevin Sanjaya Sukamuljo memiliki mental yang lebih baik ketimbang dirinya kala mereka berpasangan dalam pertandingan bulu tangkis.

Hal itu diungkapkan Marcus dalam wawancaranya bersama PBSI lewat Instagram live.

Marcus/Kevin sadar, sebagai ganda putra nomor satu dunia, banyak lawan yang ingin mengalahkan mereka.

Strategi mereka pun sering dipelajari oleh lawan.

"Habis main saya suka ngobrol sama Kevin, banyak tanya kurang saya di mana, biar enak mainnya," ujar Marcus, dilansir dari Badminton Indonesia.

Baca: Daftar Rival Berat Marcus/Kevin di Sektor Ganda Putra

Baca: Hendra Setiawan Ungkap Dua Faktor Pembeda Dibalik Superioritas Minions

Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melawan wakil Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada babak semi final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020). Marcus dan Kevin melaju mulus ke final indonesia Masters 2020 usai mengalahkan Aaron Chia dan Soh Wooi Yik dua gim sekaligus dengan skor 21-19 dan 21-19. Tribunnews/Jeprima
Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melawan wakil Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada babak semi final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020). Marcus dan Kevin melaju mulus ke final indonesia Masters 2020 usai mengalahkan Aaron Chia dan Soh Wooi Yik dua gim sekaligus dengan skor 21-19 dan 21-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Permainan kami sering dipelajari, orang sudah pakai video, kami harus ganti lagi cara mainnya," ucap Marcus melanjutkan.

Perkembangan strategi, menurut Marcus, adalah hal yang penting untuk ke depan.

"Harus berubah terus dan banyak belajar, perkembangan pasti ada terus, kalo nggak mau belajar ya monoton mainnya," kata pebulu tangkis 29 tahun itu.

Setelah itu, lanjut Marcus, mental juga tak kalah penting.

"Sebetulnya kami sudah tau kelemahan dan kelebihan masing-masing," ucap Marcus.

"Pada pertandingan itu mental juga berpengaruh. Kalau Kevin kan pedenya luar biasa, saya masih naik turun," ujar dia.

Baca: Kevin/Gideon atau Hendra/Ahsan, yang Penting Indonesia Dapat Emas Olimpiade

Bertaburan gelar tak membuat Marcus/Kevin lepas dari tekanan.

Apalagi, besarnya ekspektasi banyak orang terhadap mereka.

"Pressure itu pasti banyak, apalagi makin ke atas, makin banyak pressure. Kalau pergi (bertanding) pasti targetnya juara," ucap Marcus.

"Kalau sampai final saja dibilang gagal. Pasti ada pressure, tapi karena memang ini hobi dan pekerjaan kami ya dinikmati saja," kata dia.

Baca: Pelatih Ganda Putra Indonesia Percaya Profesionalisme Pasangan Ahsan/Hendra

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved