Formula 1
Sebastian Vettel Gagal Berpretasi Karena Kurangnya Kesatuan di Tim Ferrari kata Jean Todt
Vettel datang ke Ferrari pada tahun 2015 dengan status juara dunia empat kali bersama tim Red Bull Racing.
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Mantan General Manager Ferrari, Jean Todt, menilai Sebastian Vettel gagal menyamai kesuksesan karena kurangnya kesatuan di tim asal Italia tersebut.
Sebastian Vettel dipastikan akan hengkang dari Ferrari pada akhir musim 2020.

Vettel datang ke Ferrari pada tahun 2015 dengan status juara dunia empat kali bersama tim Red Bull Racing.
Namun, dia gagal mengulang performa gemilangnya tersebut saat membalap untuk tim berlogo Kuda Jingkrak.

Vettel pun sampai sekarang masih belum bisa menambah jumlah titel juara dunia Formula 1 alias F1-nya.
Prestasi Vettel bisa dibilang amat jomplang dengan rekan senegaranya, Michael Schumacher, yang juga merupakan salah satu pembalap legendaris Ferrari.

Pada masa jayanya, pembalap yang akrab disapa Schumi itu meraih total tujuh gelar juara dunia dan lima di antaranya bersama Ferrari.
Jean Todt, yang menjabat sebagai General Manager Ferrari pada era Schumacher, mengatakan Ferrari pada era Vettel tidak punya kesatuan seperti masanya dan Schumi dulu.

"Pada masa Schumacher, Anda selalu bisa menjelaskan segala hasil yang ada. Kami semua bersama Michael sukses karena saling mendukung pada masa susah dan senang," kata Todt.
"Bersama-sama di saat senang sangat mudah, tetapi karakter Anda baru terlihat pada masa sulit. Ketika Ferrari dalam masa sulit, semua bersatu-padu dan itu yang membedakan," tuturnya.

Dengan kepastian hengkan dari Ferrari, kelangsungan karier Vettel pada olahraga jet darat tersebut menjadi bahan spekulasi.
Tak sedikit yang memperkirakan Vettel akan pensiun.

Merespons asumsi itu, Todt meminta semua orang untuk bersikap lebih positif.
"Sebastian Vettel sangat berbakat. Kita hanya bisa mendoakan dia yang terbaik dan tim yang akan merekrutnya akan sangat beruntung," ujar Todt.

Lebih lanjut, Jean Todt yang kini menjabat sebagai Presiden FIA itu tak ragu memrediksi Sebastian Vettel masih punya peluang untuk bangkit seandainya ia memutuskan terus berkarier di F1.