Khabib Nurmagomedov Bela Justin Gaethje Tanggapi Pernyataan Kasar Conor McGregor

TRIBUNNEWS.COM - Khabib Nurmagomedov berusaha membela Justin Gaethje yang akhir-akhir ini mendapatkan serangan dari Conor McGregor melalui media sosial.

Perlu diketahui, Gaethje sendiri baru saja meraih kemenangan krusial melawan Tony Ferguson dalam perhelatan UFC 249.

Kemenangan tersebut membuat Gaethje dipastikan akan menjadi lawan tanding Khabib pada pertarungan selanjutnya.

Hanya saja, raihan kemenangan Gaethje justru mendapatkan tanggapan sinis dari petarung UFC lainnya, Conor McGregor.

Baca: Conor McGregor Isyaratkan Ajak Baku Hantam Lawan Justin Gaethje

Baca: Harus Masuk Rumah Sakit, Tony Ferguson Unggah Wajah Babak Belur Seusai Kalah dari Justin Gaethje

Petarung asal Irlandia tersebut tak segan melontarkan pernyataan yang bernada kasar kepada Gaethje.

Lewat cuitan melalui akun twitter pribadinya, McGregor mengklaim bahwa ia akan membantai juara sementara UFC kelas ringan tersebut.

McGregor juga memberikan ancaman brutal untuk menghajar Gaethje jika bersua di atas ring pertarungan.

"Justin, tidak ada yang bahaya pada pria yang memeluk-memeluk kaki, kita semua tahu itu," tulis McGregor.

"Cobalah dan bersenang-senanglah dengan ancaman sesungguhnya yang ada di sini. Aku akan menghajarmu. Gigimu, Aku akan taruh di leher sebagai kalung," tambahnya.

"Bicara tentang apa yang bisa aku lakukan sebagai ayah? Kau benar-benar bakal habis," kesal McGregor.

Baca: Conor McGregor Ancam Tony Ferguson Soal Potensi Bentrokan di Octagon

Menanggapi pernyataan brutal tersebut, Gaethje justru mendapatkan pembelaan dari Khabib.

Khabib mencoba mengingatkan McGregor agar tidak terlalu sombong menanggapi kemenangan Gaethje.

Petarung asal Rusia tersebut meminta McGregor agar mengingat kekalahan yang pernah ia derita pada perhelatan UFC 229.

Di UFC 229, McGregor yang sejak awal bertindak cukup sombong sebelum laga akhirnya terpaksa kalah dari Khabib.

Persaingan Khabib dengan McGregor yang awalnya cukup dinantikan publik harus ternodai beberapa kejadian tidak etis.