Sabtu, 4 Oktober 2025

MotoGP

Prediksi Giancomo Agostini Soal MotoGP 2020: Yamaha yang Terbaik, Marquez Kondisi Timpang

Legenda MotoGP, Giacomo Agostini memprediksi Yamaha akan menjadi yang terbaik di MotoGP 2020

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Moto GP 2020 

TRIBUNNEWS.COM - Legenda MotoGP, Giacomo Agostini memprediksi Yamaha akan menjadi yang terbaik di MotoGP 2020

Adapun kondisi Marc Marquez yang mengalami cedera di bagian bahunya terancam kehilangan titel juaranya musim lalu.

Apa yang diungkapkan oleh pria asal Italia tersebut mengacu pada kondisi yang terjadi saat ini.

Menurut kacamata Agostini, Yamaha dinilai memiliki kesiapan tim yang jauh lebih baik dibandingkan tim lainnya.

Baik itu dari segi motor maupun pembalapnya.

Baca: Kode Minta Perpanjangan Kontrak Petrucci untuk Ducati: Saya Belum Puas di MotoGP

Baca: Alex Marquez Ungkap Target Realistis Mentas Perdana di MotoGP 2020

Untuk MotoGP 2020, Yamaha masih mengandalkan duet lamanya, yakni Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Keduanya diprediksi akan tampil habis-habisan untuk musim ini berdasarkan pada beberapa alasan.

Vinales yang mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2022 mandatang memiliki misi khusus.

Diprediksi rider asal Spanyol itu ingin membayar kepercayaan Movistar Yamaha dengan capaian yang lebih baik di banding musim lalu.

Sedangkan bagi Valentino Rossi sendiri, 2020 merupakan musim terakhirnya bersama tim utama.

Ia diperkirakan akan memberikan kemampuan terbaiknya guna hasil yang maksimal bagi tim yang dibelanya selama 15 tahun itu.

Pun dengan hasil race musim 2020, Rossi dapat mengambil keputusan apakah memilih untuk meneruskan kariernya di ajang lintasan atau sebaliknya.

"Yamaha tampaknya menjadi yang terbaik," prediksi Giancomo Agostini seperti yang dikutip dari Tuttomotoriweb.

Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo di Sepang, Malaysia, pada Februari 2020.
Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo di Sepang, Malaysia, pada Februari 2020. (Instagram.com/jorgelorenzo99)

Alasannya memilih Movistar Yamaha ialah kondisi Marc Marquez yang dapat dikatakan timpang.

Cedera bahu yang dialami, diprediksi menyebabkan sang pembalap kesulitan untuk memberikan 100 persen kemampuannya.

Terbukti dari beberapa tes pra musim yang dilakoni di Sepang maupun Losail (Qatar)beberapa waktu lalu, Marquez kesulitan untuk menembus 5 besar.

"Marc bisa saja memimpin balapan, namun ia harus melawan dengan bahunya yang mengalami cedera."

"Kita harus lihat, apakah kompetisi yang belum mulai ini dapat dimanfaatkannya untuk pemulihan," tambahnya menjelaskan.

Meskipun demikian, ia tetap mengakui bahwa Marc Marquez merupakan pembalap yang hebat.

Satu-satunya rider yang wajib dikalahkan oleh semua pembalap musim ini adalah Marquez sendiri.

"Marquez tetap menjadi pembalap yang harus dikalahkan oleh semua (pembalap)."

Pembalap Repsol Honda untuk MotoGP 2020 Marc Marquez dan Alex Marquez saat berfoto disela-sela peluncuran tim Repsol Honda di Hotel Shangrila, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020). Marc Marquez masih mengenakan nomor 93 sebagai andalannya dan Alex Marquez akan menggunakan nomor 73 pada musim balap 2020. Tribunnews/Jeprima
Pembalap Repsol Honda untuk MotoGP 2020 Marc Marquez dan Alex Marquez saat berfoto disela-sela peluncuran tim Repsol Honda di Hotel Shangrila, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020). Marc Marquez masih mengenakan nomor 93 sebagai andalannya dan Alex Marquez akan menggunakan nomor 73 pada musim balap 2020. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Repsol Honda sendiri dinilai sulit untuk mengharapkan pada kemampuan rekan duet baru Marc Marquez, Alex Marquez.

Meskipun berstatus sebagai jawara dunia Moto2 musim lalu, namun sang pembalap dinilai harus menyesuaikan dengan RC213V terlebih dahulu.

Praktis, Repsol Honda hanya memiliki Marquez yang benar-benar diharapkan untuk bersaing di grid depan.

Kemudian menyinggung soal masa depan Valentino Rossi, Agostini enggan berkomentar banyak terkait masa depan juniornya itu.

"Ini situasi yang sulit baginya (Rossi), mengingat ia harus mempertimbangkan seluruh aspek, baik itu keinginan maupun kondisinya."

"Jika saya ditanya mengenai masa depannya, saya tidak bisa menjawab apakah untuk lanjut atau memilih berhenti," tandas Giancomo Agostini melanjutkan.

Andrea Dovizioso rider andalan Ducati
Andrea Dovizioso rider andalan Ducati (Instagram @andreadovizioso)

Baca: Alex Marquez Ungkap Target Realistis Mentas Perdana di MotoGP 2020

Baca: Menebak Peluang MotoGP 2020 Seri Malaysia dan Thailand Digelar dengan Penonton

Kemudian beralih ke Ducati, di mana musim ini Andrea Dovizioso juga dalam kondisi yang tak begitu bagus.

Alasannya ialah masalah kontrak kerja yang tak kunjung menemui titik terang dengan Ducati.

Jalinan kerjasama antara Dovizioso dengan Ducati sendiri akan berakhir di musim ini.

Jika tidak segera diperjelas masalah kontraknya, bukan tidak mungkin Dovizioso akan kesulitan untuk menemukan form terbaiknya.

Kendati demikian, Agostini tak menutup peluang Desmo Dovi -julukan Dovizoso- untuk mampu bersaing di grid depan.

Apa yang diungkapkan oleh legenda hidup MotoGP itu cukup beralasan.

Mengingat musim lalu Desmo Dovi mampu bersaing ketat dengan Marquez dalam perebutan podium utama di setiap race-nya.

"Saya akan berkata ya (Dovizioso bersiang di grid depan), ia merupakan satu-satunya pembalap yang msuim lalu menujukkan hasil yang bagus (selain Marquez)," jelasnya.

Meskipun demikian, gelaran MotoGP musim ini belum belum berlangsung akibat pandemi virus Corona.

Konan kabarnya 19 Juli merupakan race perdana yang akan berlangsung di Jerez Angel-Nieto Spanyol.

(Tribunenws.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved