Senin, 6 Oktober 2025

Kecantikan Melati Daeva Pikat Praveen Jordan, Alasan Ucok Biar Semangat

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan mengungkapkan ada salah satu alasan utama lebih memilih Melati Daeva sebagai partnernya.

AFP/OLI SCARFF
Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti merayakan kemenangannya setelah menundukan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF 

TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan mengungkapkan ada salah satu alasan utama lebih memilih Melati Daeva sebagai partnernya.

Praveen sendiri sebelumnya berpasangan dengan Debby Susanto di sektor ganda campuran.

Keduanya telah berpasangan sebagai ganda campuran andalan Indonesia mulai tahun 2014.

Tercatat sudah beberapa gelar bergengsi berhasil diraih oleh pasangan Praveen/Debby.

Mulai dari medali perunggu Asian Games 2014, medali emas SEA Games 2015, India Open 2016, dan Korea Open 2017.

Baca: ON THIS DAY - Sang Jawara All England dan Pemilik Smash Mematikan, Praveen Jordan, Dilahirkan

Ada satu gelar bergengsi lain yang berhasil dimenangi oleh keduanya adalah All England pada tahun 2016.

Sebelum akhirnya Praveen dan Debby harus berpisah pada akhir tahun 2017.

Ada beberapa faktor yang membuat keduanya harus pisah, salah satunya performa inkonsistensi keduanya.

Selain itu faktor regenerasi menjadi pertimbangan penting lainnya.

Setelah berpisah, Praveen tetap bermain di sektor ganda campuran.

Tak berselang lama, Richard Mainaky selaku pelatih ganda campuran akhirnya memasangkan Praveen dengan juniornya, Melati Daeva.

Usut demi usut ternyata Praveen mengakui dirinya disodori beberapa nama untuk dipilih sebagai partnernya di sektor ganda campuran.

"Saya waktu itu disodori tiga nama yang menjadi calon pasangan main saya di sektor ganda campuran," ujar Praveen Jordan melalui live instagram bersama Bolasport.com, Rabu (29/4/2020).

"Namun yang saya pilih Melati pada saat itu," tambah pebulu tangkis yang akrab disapa Ucok tersebut.

Lebih lanjut, ternyata ada satu alasan utama dibalik keputusan Praveen memilih sosok Melati sebagai partnernya.

"Faktor utama saya memilih Melati karena dia cantik," jujur Praveen.

"Karena cantik begitukan saya jadi semangat di lapangan, kalau marah tidak bisa juga," lanjutnya sambil disertai tawa.

Mendapatkan pujian seperti itu, Melati terlihat hanya tersipu malu.

Sejak awal tahun 2018 akhirnya pasangan Praveen/Melati mulai mengepakkan jalan karirnya.

Baca: Curahan Hati Praveen/Melati Pasca Juarai All England 2020 Ditengah Wabah Covid-19

Tercatat sudah tiga gelar bergengsi pernah dimenangkan oleh pasangan Praveen/Melati.

Perancis Open, Denmark Open, dan All England menjadi tiga turnamen bergengsi yang telah berhasil disegel pasangan Praveen/Melati.

Berbagai pengalaman dan kualitas yang dimiliki keduanya bukan tidak mungkin jika pasangan Praveen/Melati bisa menjadi andalan Indonesia dalam berbagai turnamen mendatang.

Hanya satu ujian yang harus dihadapi pasangan Praveen/Melati yakni perihal konsistensi.

Hal tersebut menjadi PR tersendiri bagi keduanya beserta jajaran pelatih.

Baca: Lee Chong Wei Kritik Federasi Bulu Tangkis Dunia yang Bakal Terapkan Penggunaan Shuttlecock Sintetis

Baca: Lima Pemain Baru Ganda Putra Dunia Paling Potensial Versi Mathias Boe, Ada Wakil Indonesia

Salah satu dasarnya adalah pasangan Praveen/Melati justru sering tampil kurang maksimal seusai berhasil menjadi juara.

Hal itu tersirat dari reaksi keduanya setelah merengkuh gelar juara Denmark Open dan Perancis Open 2019.

Seusai menjadi jawara dua turnamen bergengsi tersebut, keduanya justru gagal menampilkan performa terbaiknya.

Dalam lima turnamen beruntun mulai dari China Open, Hong Kong Open, BWF World Tour Final, Malaysia Masters, hingga Indonesia Masters.

Pasangan Praveen/Melati gagal menampilkan performa terbaik.

Guna mencapai babak semifinal dalam lima turnamen tersebut, keduanya belum berhasil mencapainya.

Padahal konsistensi menjadi modal utama bagi siapapun jika ingin menorehkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.

Barangkali, Praveen/Melati bisa meneladani konsistensi yang pernah ditunjukkan oleh seniornya, Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad.

Pasangan Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad mampu bertahun-tahun tampil dalam level tinggi, alhasil berbagai gelar juara bergengsi berhasil mereka raih dalam karirnya.

Melati Daeva sendiri memang mengakui bahwa penampilannya bersama Praveen Jordan masih kurang stabil.

Satu titik itulah yang menjadi fokus keduanya agar bisa selalu tampil dalam performa terbaik setiap turnamen.

"Yang pasti dari segi konsistennya, maunya sih kami bisa lebih konsisten di setiap penampilan," ujar Melati Daeva seperti yang dikutip dari Badmintonindonesia.org

"Lebih baik dari penampilan sebelumnya yang masih naik turun," ucap Melati.

Baca: Anthony Ginting Ogah Pusingkan Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Dengan penundaan berbagai turnamen saat ini membuat Praveen/Melati memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri.

Tak terkecuali, mundurnya perhelatan Olimpiade membuat keduanya harus melakukan evaluasi demi menorehkan prestasi terbaik nantinya dalam ajang empat tahunan tersebut.

"Secara pikiran jadi lebih agak longgar, karena sebetulnya sudah disiapkan banget tahun ini untuk ke olimpiade," jujur perempuan yang memiliki ciri khasi gigi gingsul tersebut.

Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti merayakan kemenangannya setelah menundukan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF
Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti merayakan kemenangannya setelah menundukan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF (AFP/OLI SCARFF)

"Tapi dengan adanya kejadian ini (wabah Covid-19), terpaksa olimpiadenya ditunda dan kami manfaatkan waktu yang ada untuk perbaiki apa yang kurang," jelas Melati.

Lebih lanjut, Melati mengungkapkan ada perbedaan yang ia rasakan dalam menyambut perhelatan Olimpiade kali ini.

"Persiapan ke olimpiade itu rasanya memang beda, agak susah untuk dijelaskan," sambungnya.

"Pasti ada rasa tegang, karena harus benar-benar fokus di latihan, pertandingan dan semuanya. Tapi di satu sisi harus merasa enjoy juga," pungkas Melati.

Pasangan Praveen/Melati sendiri saat ini telah berhasil menduduki peringkat empat dunia sektor ganda campuran.

Prestasi terbesar keduanya ketika mampu menjadi juara All England 2020.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved