MotoGP
Ritual Valentino Rossi Sebelum Memulai Balapan hingga Dilema Keputusan untuk MotoGP 2021
MotoGP musim 2020 sebenarnya menjadi kunci terkait keputusan Valentino Rossi di musim depan.
TRIBUNNEWS.COM - MotoGP musim 2020 sebenarnya menjadi kunci terkait keputusan Valentino Rossi di musim depan.
Perfoma yang mampu ditunjukkannya musim ini menjadi tolak ukur bagi Valentino Rossi, apakah gelaran MotoGP musim 2021 tetap mengaspal atau memilih untuk pensiun.
Namun alih-alih memikirkan hal tersebut, Valentino Rossi memberi tahukan 'ritual' yang kerap ia lakukan sebelum melakukan race.
Baca: Kisah Valentino Rossi dengan Helm Miliknya, Soleluna, Pista hingga Legenda Pembalap F1
Baca: Nostalgia Valentino Rossi Pertama Kali Miliki PlayStation: Saya Baru Berusia 13 Tahun

Baca: Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti Tidak Yakin Seri Perdana MotoGP 2020 Bisa Digelar Mei
Valentino Rossi mengakui bahwa ketika dirinya segara memasuki lintasan untuk race, ia selalu bebicara dengan YZR-M1.
"Sebelum memasuki lintasan (race), aku bejongkok di samping motorku (YZR-M1), aku berbicara dengannya, hanya ada aku dan dia untuk balapan nanti," terangnya seperti yang dilansir dari Crash.net.
"Saya yakin kita (Valentino Rossi dan YZR-M1) mampu meraih podium dalam setiap lintasan."
"Ia (YZR-M1) harus membantuku meraih podium dan memperoleh poin," tambahnya.
The Doctor berkelakar bahwa motornya sejauh ini ketika di ajak berbicara tak pernah menjawab.
Baca: Valentino Rossi dan Bos Ducati Paolo Ciabatti Tidak Yakin Seri Perdana MotoGP 2020 Bisa Digelar Mei
Baca: Jorge Lorenzo Bocorkan Peluang Kembali ke MotoGP & Duet dengan Valentino Rossi
Namun sekalipun YZR-M1 sanggup membalas perkataannya, Valentino Rossi mengaku tak akan terkejut.
"Dia belum pernah menjawab saya, tetapi saya sangat mempercayainya, jika dia berbicara kepada saya, saya tidak akan terkejut," canda rider andalan Yamaha itu.
Ia juga menyinggung dilema yang dirasakannya terkait keputusan tetap mengaspal atau tidaknya di musim depan.
Pasalnya musim ini yang menjadi titik acuan Valentino Rossi untuk mengambil keputusan, justru mengalami banyak kendala terkait penyelenggaraan race.
"Ketika berhenti dari membalap, perasaan rindu akan adrenalin sebelum melangsungkan balapan adalah hal yang tidak mungkin saya lupakan."
"Adrenalin takut membuat kesalahan dan mencoba menjadi yang terbaik juga adalah persaan yang sesungguhnya tak bisa dilupakan," terang rider juara Dunia 9 kali tersebut.
Baca: Nostalgia Valentino Rossi Pertama Kali Miliki PlayStation: Saya Baru Berusia 13 Tahun
Baca: Valentino Rossi Ungkap Kriteria Sarung Tangan Balapnya: Lembut Namun Protektif
Musim ini dapat dikatakan menjadi musim terakhir bagi Valentino Rossi bersama tim pabrikan utama Yamaha.