Senin, 6 Oktober 2025

Marciano Norman Merasa Mempunyai Pengalaman dan Kemampuan Jadi Ketum KONI Pusat

Mantan Ketua PB Taekwondo Indonesia, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman bertekad maju untuk menduduki kursi Ketua Umum KONI.

Editor: Toni Bramantoro
tribunnews.com/oro
Marciano Norman 

“Saya selaku pimpinan PB Taekwondo selama delapan tahun, saya merasa peranan KONI kecil sekali. Kecilnya ini juga karena diciptakan oleh kondisi-kondisi tertentu. Misalnya masalah anggaran,” ujarnya.

Ia mencontohkan, masalah anggaran itu, oleh Kemenpora selama ini langsung dikirimkan ke PB atau cabang olahraga atau induk organisasi olahraga.

“Sehingga mereka kasarnya lebih takut ke Kemenpora. Bahkan kepada deputi Kemenpora mereka lebih takut atau lebih menghormati dibanding ke KONI,” ucapnya.

Tata Organisasi

Salah satu tekad Marciano untuk mewujudkan hal itu, maka ia bertekad untuk menata lagi tata kelola organisasi olahraga nasional.

“Baik organisasi KONI, maupun hubungan KONI dengan semua stakeholder, itu harus ditata kembali. Jika kita bisa menempatkan kembali hubungan yang baik itu pada tempatnya, maka Insya Allah, prestasi olahraga Indonesia juga bisa meningkat,” tuturnya.

Guna meningkatkan kualitas dan prestasi olahraga nasional Marciano melihat ada beberapa Syarat penting.

“Salah satu syaratnya kita harus bersatu. Saya ingin mempersatukan bangsa Indonesia ini lewat olahraga. Saya ingin bangsa Indonesia ini semakin banyak yang mencintai olahraga, karena semakin banyak yang mencintai olahraga maka bangsa ini cara berpikirnya juga semakin rasional. Orang-orang sports atau olahraga ini cara berpikirnya memang rasional. Karena kita tahu, orang yang berolahraga ini sudah berlatih tahunan sehingga pada sat mereka kalah pun mereka bisa menerima kekalahan itu,” ungkap Marciano.

“Saya ingin hal semacam itu saya bangun di Indonesia. Inilah kontribusi KONI dan cabor serta Kemenpora untuk mempersatukan bangsa ini lewat olahraga. Insya Allah jika saya diberi kepercayaan untuk memimpin KONI maka saya ingin mengembalikan bangsa Indonesia ini sebagai bangsa yang bersatu kembali,” ucapnya.

Marciano juga mengingatkan bangsa Indonesia sempat terpecah belah oleh karena mekanisme Pilkada dan Pilpres yang menurutnya saya tidak tepat.

“Maka kini saya ingin mempersatukan kembali mereka sebagai sebuah bangsa yang utuh. Ini menjadi salah satu prioritas saya kalau saya jika terpilih. Langkahnya, saya akan duduk dulu dengan pimpinan cabor dan duduk bersama semua stakeholder olahraga. Mari jangan habiskan waktu di kepengurusan tanpa berbuat sesuatu,” kata Marciano.

Ia juga mengingatkan agar bangsa Indonesia jangan berpikir terlalu sempit. Misalnya hanya memburu perolehan medali emas di SEA games saja.

“Tapi kita harus bisa berbuat lebih banyak dari itu. Karena atlet yang punya kita bina ini kita membina karakternya. Pembagunan manusia seutuhnya. Kita gunakan hal ini sebagai character building yang kuat untuk bangsa Indonesia,” sebutnya.

Ia pun mencotohkan bagaimana bangsa Korea begitu kuat membangun karakertnya lewat olahraga sehingga makin kuat sebagai bangsa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved