Minggu, 5 Oktober 2025

Pekan Olahraga Perempuan Fatayat NU Resmi Ditutup

Event kerjasama antara Fatayat NU dengan Kemenpora ini sedari awal memang bertujuan untuk membudayakan olahraga bagi perempuan.

Editor: Husein Sanusi
Junaidi/POP/Istimewa
Penyerahan hadiah Grand Final Pekan Olahraga Perempuan Fatayat NU 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompetisi Pekan Olahraga Perempuan 2018 resmi ditutup pada Selasa, 20/11/2018.

Pada acara penutupan tampak dihadiri oleh beberapa pejabat Kemenpora dan tokoh-tokoh NU.

Event kerjasama antara Fatayat NU dengan Kemenpora ini sedari awal memang bertujuan untuk membudayakan olahraga bagi perempuan.

Upacara penutupan ini sekaligus membagikan hadiah bagi para pemenang dari ketiga cabor. Dengan hadiah utama adalah piala Menpora RI dan fresh money untuk dana pembinaan.

Baca: Seusai Buka Suara Soal Kisah Asmaranya, Reino Barack Blak-blakan Komentari Unggahan Syahrini

Pada cabor voli Tim Semeru Polda Jatim berhasil meraih juara pertama mengalahkan Tim Fatayat Cabang Kabupaten Semarang.

Sementara itu, pada cabor bulutangkis dimenangkan oleh pasangan ganda puteri dari Perwosi Tulungagung yang mengalahkan tim DWP kota Bogor di posisi kedua.

Dan di lapangan hadang tampil sebagai jawara adalah tim Perwosi Sidoarjo dan Tim Fatayat Gunung Pati di posisi kedua.

Kementerian Pemuda dan Olahraga RI sangat mensupport event besar ini. Pasalnya ini yang pertama kali ada di Indonesia sebuah pekan olahraga khusus perempuan dan yang mengadakan adalah ormas perempuan.

"Kami mengapresiasi jerih payah Fatayat NU untuk mensukseskan POP ini. Hampir setahun pelaksanaannya dan sekarang kita tahu banyak perempuan yang sangat potensial di bidang olahraga" Ujar Isnanta, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI.

Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam dalam olahraga masih rendah hanya sekitar 30-40% saja. Itupun mayoritas atlet profesional perempuan, dari kalangan masyarakat umum masih cukup rendah.

"POP ini menepis persepsi publik bahwa perempuan hanya bisa berperan di urusan rumah tangga atau karir saja. Dalam pembudayaan olahraga harusnya terus dilakukan" imbuhnya.

Senada dengan Isnanta, Anggia berharap tidak hanya Fatayat yang melakukan ini. Sisi olahraga sebagai budaya atau gaya hidup harusnya dapat digalakkan oleh komunitas atau organisasi perempuan apapun.

"Alhamdulillah, kita sudah berhasil dengan POP di tahun pertama ini. Tujuannya memang bukan melahirkan atlet baru tetapi membangkitkan kembali semangat perempuan untuk mau berolahraga, karena sesungguhnya ini ekspresi yang tepat" tuturnya.

Acara yang sekaligus dikemas dengan perayaan Maulid Nabi ini turut mengundang Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved