Tyronn Lue Pusing Mencari Strategi Baru
James mengaku pusing tentang pergerakan lawan lawan yang kerap tidak terduga dan selalu mempunyai peluang untuk melepaskan tembakan maupun menerobos
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM -Dua laga Final NBA bakal dihelat di markas Cleveland Cavaliers.
Namun, hal ini tidak terlalu membuat senang bintang Cavaliers, LeBron James dan Pelatih Tyronn Lue.
Mereka masih pusing meracik bumbu untuk menghadapi serangan Golden State Warriors.
Seperti dilansir SKY Sports dan The Guardians, James merasa bingung pada kemampuan serangan dan daya dobrak para pemain Warriors.
James mengaku pusing tentang pergerakan lawan lawan yang kerap tidak terduga dan selalu mempunyai peluang untuk melepaskan tembakan maupun menerobos.
Baca: Tanpa Sergio Ramos, Spanyol Tetap Usung Target Ganda
James merasa sudah melakukan penjagaan ketat dan menjalankan pola defense yang kerap berubah untuk mengecoh lawan.
Namun, upaya itu tidak sesuai harapan, karena Warriors, yang dimotori Stephen Curry dan Kevin Durant, mampu menerapkan permainan yang mumpuni.
"Saya dan teman-teman, sepanjang istirahat usai laga dan latihan ringan, memikirkan langkah apa yang harus kami buat. Rasanya semua pola dan gaya permainan kami terapkan, mulai dari sisi serangan maupun bertahan, tapi rasanya belum maksimal," kata James.
James melihat komposisi pemain yang diturunkan oleh Warriors hampir selalu pas untuk posisi serangan cepat maupun bertahan dengan cepat.
Hal ini, menurut James, tidak mudah dilakukan jika seluruh tim tidak sepaham dalam menjalankan game plan.
"Kami sulit mendobrak, meski kadangkala kami mampu mengecoh dan menahan serangan, hingga lawan melakukan turnover. Tapi, itu tidak berlangsung lama. Kami kembali harus putar otak untuk mengubah pola permainan supaya lawan sulit berkembang," kata James.
Pusingnya menghadapi permainan Warriors juga disampaikan oleh Lue.
Menurut pria yang pernah bermain untuk Los Angeles Lakers pada debutnya sebagai pemain di NBA ini, Warriors mampu menerapkan permainan yang ketat dan disiplin tinggi.
Lue juga melihat bagaimana para pemain Cavaliers sulit mengembangkan permainan, karena dibuat kewalahan saat menjaga dan kesulitan saat ingin menembus pertahanan.
