Senin, 29 September 2025

Maria Sharapova Siap Kejar Trofi di Stuttgart

Jika mampu lolos babak pertama, Sharapova berpeluang bertemu dengan salah satu penentangnya asal Polandia, Agnieszka Radwanska, pada babak kedua

Editor: Dewi Pratiwi
bbc.com
Maria Sharapova 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan  petenis tunggal putri nomor satu dunia asal Rusia, Maria Sharapova, dijadwalkan bertanding melawan petenis asal Italia, Roberta Vinci, pada turnamen tenis di Stuttgart, Jerman.

Sharapova mengaku siap beraksi kembali dan mengejar trofi juara di turnamen Stuttgart Terbuka 2017.

Sharapova merupakan satu dari sekian banyak petenis putri kelas dunia, yang mampu menorehkan catatan laga paling sukses pada turnamen ini.

Petenis yang akrab disapa Masha itu, tercatat telah menjuarai Stuttgart Terbuka sebanyak tiga kali, yaitu pada 2012, 2013, dan 2014.

"Saya sudah merasakan sesuatu yang baru dan bakal saya jalani semaksimal mungkin. saya sudah mendapatkan lawan, saya sudah berlatih bersama tim, saya sudah siap untuk mendapatkan gelar juara," kata Sharapova, seperti dilansir ESPN.

Dalam wawancara dengan juru warta situs berita BBC Sport, petenis berparas ayu yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke-30 itu, mengaku telah mendapatkan jadwal laga.

Dalam jadwal itu, jika mampu lolos babak pertama, Sharapova berpeluang bertemu dengan salah satu penentangnya asal Polandia, Agnieszka Radwanska, pada babak kedua.

Sharapova, yang akan menuntaskan hukuman 15 bulan pada 26 April mendatang, menerima wild card dari pihak penyelenggara turnamen Stuttgart Terbuka 2017.

Melalui fasilitas ini, Sharapova berhak mengikuti turnamen level premier tersebut.

Namun, tidak sedikit petenis yang menentang keputusan itu. Radwanska adalah salah satu petenis yang melontarkan kritik.

Petenis ini menyuarakan kritikannya terhadap Sharapova dalam sebuah sesi wawancara bersama India Times, akhir pekan lalu.

Petenis yang menduduki peringkat kedelapan dunia itu, menilai Sharapova bukanlah sosok petenis yang layak menerima wild card mengingat jenis hukuman yang diterimanya.

"Fasilitas wild card seperti ini seharusnya diberikan kepada petenis yang peringkatnya turun drastis karena cedera, sakit, atau hal-hal lain, bukan kepada mereka yang dihukum karena doping. Maria seharusnya memperbaiki peringkat dunianya melalui jalan lain, mungkin dimulai dengan turnamen yang lebih kecil," kata Radwanska.

Menanggapi kritikan dan peluangnya di turnamen kali ini, Sharapova merasa tidak perlu menggubris apa yang terjadi di luar.

Ia menegaskan bahwa selama ini telah melakukan banyak hal untuk membela apa yang menjadi haknya sebagai petenis profesional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan