Rabu, 1 Oktober 2025

Combiphar Tennis Open 2016: David Melaju, Christopher Rungkat Kandas

Petenis tuan rumah, David Agung Susanto (25) sukses melangkah ke babak kedua turnamen Indonesia F5 Men’s Futures berlabel Combiphar Tennis Open 2016.

Editor: Toni Bramantoro
ist
David Agung Susanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petenis tuan rumah, David Agung Susanto (25) sukses melangkah ke babak kedua turnamen Indonesia F5 Men’s Futures berlabel Combiphar Tennis Open 2016.

Peringkat 743 dunia itu mengalahkan wakil Jepang, Issei Okamura (641) di babak pertama kejuaraan berhadiah total 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 400 juta yang berlangsung di lapangan tenis Hotel Sultan Jakarta, Rabu (7/12). David unggul straight set, 6-1 6-4.

“Belajar dari kekalahan di babak pertama seri pembuka minggu lalu, saya berusaha bermain lebih sabar dari garis belakang. Hal itu berhasil memaksa lawan untuk membuat kesalahan sendiri,” ucap David seusai pertarungan dalam tempo satu jam 15 menit.

Di set kedua, taktik pemain nomor dua Indonesia itu menemui jalan buntu, justru setelah memimpin 4-1.

“Lawan mulai menemukan ritme permainan, untungnya saya sudah unggul cukup jauh. Saya yakin bisa memenangi partai pembuka ini meski harus susah payah menutup set kedua,” lanjutnya.

Kemenangan itu mengantarkan David menyusul jejak petenis muda Justin Barki yang telah lolos ke babak kedua menantang seeded teratas asal Korea Selatan, Cheong Eui Kim (355), Kamis (8/12).

Sementara David akan menjajal ketangguhan unggulan kelima dari Perancis, Enzo Couacaud (527) yang menjadi runner-up seri pertama.

“Saya coba yang terbaik, selalu ada peluang sekecil apapun untuk memenangi pertandingan. Saya akan memanfaatkan peluang tersebut,” tekad David.

Sayangnya, kubu tuan rumah harus kehilangan petenis andalannya. Unggulan ketiga, Christopher Rungkat (26) tersingkir dari persaingan kejuaraan dalam kalender Federasi Tenis Internasional (ITF) Pro Circuit ini. Peringkat 450 dunia itu kalah rubber set dari non unggulan asal Belgia, Julien Cagnina (593), 6-4 3-6 2-6.

Tampil dominan di set pembuka, Christo mengalami kesulitan di set berikutnya. Sebaliknya, sang lawan yang pernah bercokol di posisi 255 dunia makin menemukan ritme permainan terbaiknya.

“Set pertama saya bisa mendominasi, namun di set kedua lawan mulai tune in dengan lapangan pertandingan. Pada set penentuan, sebenarnya permainan berlangsung ketat di setiap gamenya namun saya hilang fokus di angka-angka akhir,” ucap Christo usai laga berdurasi satu jam 29 menit.

Menurut petenis kelahiran 14 Januari 1990 ini, dirinya juga masih terganggu dengan cidera rotator bahu kanan yang memaksanya mundur sebelum melakoni babak perdana di seri pertama turnamen ini pekan lalu.

Hal itu membuatnya kesulitan menjadikan service sebagai senjata andalannya. Sedangkan Cagnina, merujuk data pertandingan, mampu melesakkan 14 aces dalam partai itu.

“Agak susah menang di lapangan berkarakter cepat seperti di Hotel Sultan ini bila tidak bisa memanfaatkan service pertama secara maksimal,” tutur Christo.

“Tapi secara keseluruhan saya cukup puas dengan penampilan hari ini. Kalaupun hasilnya mengecewakan tak mengapa karena saya kalah dari lawan yang memang lebih baik. Semoga minggu depan saya bisa lebih beradaptasi dengan lapangan,” lanjutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved