Baru Punya Bayi, Andy Murray Kesulitan Ganti Popok
Murray memang sangat berhati-hati saat ingin menyentuh anaknya tersebut. Dalam pikirannya, bayi yang baru lahir sangat rapuh.
TRIBUNNEWS.COM - Tidak mudah mengganti popok bayi bagi mereka yang baru pertama kali melakukannya. Seperti Andy Murray, yang baru-baru ini mengaku kesulitan saat mencoba mengganti popok putri pertamanya, Sophia Olivia, yang baru lahir pada bulan Februari lalu.
Murray memang sangat berhati-hati saat ingin menyentuh anaknya tersebut. Dalam pikirannya, bayi yang baru lahir sangat rapuh.
Hal inilah yang membuat petenis nomor dua dunia ini merasa kesulitan saat harus mengganti popoknya, karena khawatir anaknya akan merasa kesakitan jika mendapat perlakuan yang sama seperti orang dewasa.
“Tak apa-apa memeluknya. Satu-satunya kesulitan yang saya rasakan adalah mengganti popoknya. Kamu melihat sosok mungil dan berpikir mereka sangat rapuh. Tangannya sangat kecil, sehingga ketika kamu menaruh jarinya di atas, kamu khawatir akan patah. Tapi setelah beberapa hari, saya merasa lebih percaya diri,” ujar Murray kepada Guardian.
Namun pikiran Murray mulai terbuka saat melihat para bidan merawat seorang bayi. Bidan-bidan itu sangat cepat mengganti popok, dan tidak memperlakukan bayi seperti sosok yang sangat rapuh. Murray baru sadar bahwa fisik seorang bayi tidaklah selemah yang dibayangkannya.
“Ketika kamu melihat semua bidan, dan Kim (istri Andy Murray) memiliki teman baik yang bekerja sebagai bidan, mereka lebih kasar dan melakukan segala sesuatunya sangat cepat. Banyak orang yang bilang kepadaku, bahwa bayi lebih tangguh dari yang kamu pikirkan,” ucap Murray.
Murray saat ini sangat menikmati momen menjadi seorang ayah. Ia sampai tak sadar banyak perubahan yang terjadi sejak anaknya lahir tiga minggu yang lalu.
“Hal yang paling mengejutkan saya adalah betapa cepatnya semua berubah, sejak hari pertama dia lahir. Kamu tidak sadar ketika kamu berada di sana setiap hari. Namun saat melihat kembali foto saat dia lahir, mulai dari hari pertama, lima hari kemudian, sampai sekarang, kamu melihat banyak hal yang berubah,” tuturnya.
Setelah menjadi seorang ayah, Murray mengaku tak ingin melewatkan sedetik pun momen bersama anak. Termasuk melihat perkembangan anak sejak ia lahir hingga besar nanti. Murray bahkan merasa bersalah jika harus meninggalkan rumah seharian karena urusan pekerjaan.
“Saya benar-benar tak ingin melewatkan saat melihat perubahan itu. Ketika saya meninggalkan rumah seharian, saya merasa bersalah. Saya merasa harus berada di sana dan ingin di sana selama mungkin. Jadi, ketika saya meninggalkan rumah pukul delapan pagi dan pulang pukul delapan malam, saya merasa bersalah,” jelasnya.
Sebelumnya, Murray memastikan menjadi seorang ayah setelah Kim melahirkan bayi perempuan seberat 3,8 kilogram pada 7 Februari lalu. Mendapat bayi perempuan merupakan kejutan bagi pasangan Murray dan Kim.
Keduanya sepakat tak mencari tahu apa jenis kelamin bayinya saat berada dalam kandungan. Hal ini diungkapkan oleh nenek Murray dari pihak ibu, Shirley Erskine, yang mengatakan jenis kelamin bayi menjadi kejutan kecil bagi pasangan tersebut.
“Andy dan Kim sudah mengatakan sedari awal bahwa mereka tak ingin mengetahuinya (jenis kelamin bayi). Jadi saya berpendapat bahwa mereka tidak tahu dan tentu saja tak ada dari kami yang tahu. Jadi menyenangkan mendapat kejutan kecil seperti itu,” ujar Erskine seperti dilansir Telegraph.
Erskine melanjutkan, Murray mengirimkan pesan kepada semua anggota keluarga. Satu di antara pesan itu berbentuk MMS (Multimedia Messaging Service).
“Andy mengirimkan pesan pada semua keluarga. Satu di antaranya pesan MMS. Kemudian saya mendapat pesan darinya yang bunyinya ‘Dia berhasil’, dan saya pikir ‘Oh, sesuatu telah terjadi’,” tuturnya.
Sedangkan nenek Murray dari pihak ayah, Ellen Murray, menuturkan bahwa cucunya itu menelponnya pada hari Senin (8/2) mengenai kabar kelahiran tersebut.
“Andy menelpon kemarin dan mengatakan ‘Selamat, kamu nenek yang hebat’. Dia bilang berat bayinya 3,8 kilogram saat lahir. Ini kabar yang indah. Kami menyaksikannya saat final Australia Terbuka dan saya pikir dia hanya ingin pulang,” kata Ellen.