Senin, 6 Oktober 2025

Wimbledon

Suhu Sentuh 35,7 Derajat Celcius, Sharapova: Ini Cuma Hangat

Wozniacki memberi es kopi setelah Wimbledon hari itu dihajar suhu terpanas sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen.

Editor: Ravianto
Beberapa penonton turnamen tenis Wimbledon membuka baju saat menyaksikan laga lewat layar lebar di hari ketiga, 1 Juli 2015 yang diterpa suhu terpanas sepanjang sejarah turnamen, yaitu 35,7 derajat celcius. 

"Ini benar-benar panas"

Peraturan Wimbledon yang mewajibkan para petenis mengenakan kostum serba putih -- mencegah munculnya noda keringat yang tidak elok dipandang -- benar-benar berguna pada saat-saat seperti ini.

"Ini benar-benar panas," kata juru bicara All England Club.

"Kami menganjurkan agar orang-orang meminum banyak air, mengenakan topi, dan menggunakan banyak tabir surya."

Para ketua Wimbledon memangkas kapasitas klub sebanyak 1.000 orang menjadi 38.000 orang.

"Ini untuk membuat lebih banyak ruang di tribun, untuk membuat lebih nyaman bagi para pengunjung. Akan ada lebih banyak ruang, lebih banyak tempat di bayang-bayang dan akses yang lebih mudah terhadap air mancur," kata sang juru bicara kepada AFP.

Yayasan amal St John Ambulance mengatakan pihaknya telah merawat 123 orang di Wimbledon pada Selasa dan membawa dua orang ke rumah sakit, yang mayoritas menderita dari kondisi-kondisi terkait panas.

Peraturan panas, yang mengizinkan istirahat 8-10 menit antara set kedua dan terakhir pada pertandingan-pertandingan kategori putri, dapat digunakan ketika suhu udara melampaui 30,1 derajat celcius.

Bagaimanapun, peraturan itu tidak berlaku pada kategori putra, bahkan mereka tetap harus memainkan the best of five set di ajang-ajang Grand Slam seperti Wimbledon.

Sumber: Antara
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved