Pelatnas Panahan Lakukan simulasi Pertandingan Asian Games

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih nasional panahan, Daniel Lumalesil mengatakan bahwa 9 pemanah pelatnas Asian Games 2014 saat ini mulai melakukan simulasi pertandingan. Simulasi tersebut waktunya juga diseuaikan dengan jam bertanding di Incheon, Korea Selatan.

Kata Daniel hal itu dimaksudkan agar para pemanah terbiasa dengan suasana bertanding sekaligus menyesuaikan kondisi tubuh dengan cuaca yang akan dihadapi saat harus bertanding di jam-jam tertentu.

Selain itu simulasi tersebut dilakukan untuk membiasakan atlet panahan untuk berkonsentrasi penuh karena ada batas waktu yang harus dipenuhi untuk melepaskan anak panah.

"Dengan simulasi ini, kita juga membiasakan mereka siap menghadapi kondisi cuaca apa pun," ujar Daniel.

Selain melakukan simulasi atlet panahan pelatnas juga berlatih menggunakan papan skor digital yang menunjukkan batas waktu melepaskan anak panah dan skor hasil bidikan anak panah dipapan sasaran.

PP Perpani juga berharap bisa memberangkatkan pemanah lebih dahulu dibanding kontingen besar Indonesia agar bisa menyesuaikan diri dengan kondisi venue.

Menurut Daniel, berdasarkan buku petunjuk teknis, suhu udara di Incheon saat perhelatan Asian Games berlangsung berkisar antara 15 derajat hingga 30 derajat celcius. Hembusan angin pun tidak terlalu berbeda dengan di Jakarta, sehingga waktu 4-5 hari untuk beradaptasi dirasa cukup.

Sementara itu target medali perak di nomor recurve putri beregu masih menjadi target realistis kontingen panahan Indonesia karena Indonesia masih imbang dengan pemanah Tiongkok,Taipei dan Jepang. Di atas kertas, kemampuan pemanah Indonesia memang masih berada di bawah pemanah Korsel.