Senin, 6 Oktober 2025

Tenis Meja Dan Ideologi Kelompok

Masih adakah hatinurani pada mereka yang mengaku sebagai pemangku kepentingan tenis meja nasional

Editor: Toni Bramantoro
ist
Diana Wuisan (paling tengah) 

"Saya sudah tidak mau ikut-ikutan," kata Diana Wuisan, saat ditemui sebagai panelis pada diskusi olahraga evaluasi kegagalan SEA Games 2013 yang diselenggarakan oleh Siwo PWI Pusat, Kamis (30/1/2014) lalu di Senayan.

Diana Wuisan, yang pernah menyabet enam medali emas di SEA Games, dalam diskusi itu memang tidak secara ekplisit mengurai sebab-akibat kegagalan total tim tenis meja Indonesia di SEA Games Myanmar.

Ia memilih untuk memberikan contoh dari keberhasilannya saat menjadi pembina di PTM Surya Kediri, yang memberi kontribusi luar biasa pada tenis meja Indonesia, menyumbang lebih dari 70% atlet tenis meja nasional.

"Saya berjuang untuk tidak salah urus," terangnya.

Caranya, antara lain, dengan mengumpamakan klubnya sebagai sebuah perusahaan profesional, mulai dari proses perekrutran hingga pembinaan.

"Kita berlakukan reward and punishment, bukan atas dasar pertemanan atau like and dislike," tegasnya. (tb)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved