Irene Kharisma Sukandar Perpindahannya ke Jatim Bermasalah
Perpindahan GMW Irene Kharisma Sukandar dari Jabar ke Jatim ternyata menuai kemelut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perpindahan GMW Irene Kharisma Sukandar dari Jabar ke Jatim ternyata menuai kemelut. Jabar merasa dirugikan dengan perpindahan tersebut. Irene, yang mengajukan surat pengunduran diri dari Jabar per tanggal 22 Januari 2013, dianggap menggelapkan dana dari KONI Jabar.
Berdasarkan perhitungan KONI Jabar, Irene masih diberikan dana pembinaan pada Desember 2012 sebesar Rp 60 juta untuk mengikuti turnamen dengan membawa bendera provinsi tersebut. Hanya, kabar yang beredar menyebut per tanggal 12 Desember 2012, pecatur berusia 20 tahun itu telah menandatangani perjanjian dengan Jatim.
“Kami akan melaporkan Irene ke Polda Jabar dan BAORI (Badan Arbitrase Olah Raga Republik Indonesia),” ujar Agus Sihombing, Kabid Hukum KONI Jabar.
Ya, penggelapan dana dan membuat perjanjian dengan Jatim sebelum mengundurkan diri dari Jabar menjadi hal yang dipersoalkan KONI Jabar.
Pihak PB Percasi pun menyatakan bahwa kepindahan atlet ke pengprov lain adalah kesepakatan dari kedua pengprov.
“Kami memang telah menerima tembusan surat soal pengunduran diri Irene dari Jabar, namun mengenai kepindahan sudah ada prosedurnya dan semua tergantung masing-masing pengprov,” ujar Kabid Binpres PB Percasi, Kristianus Liem.
Irene sendiri mengaku telah mendengar kabar mengenai rencana pelaporan dan tindakan penyelesaian KONI Jabar melalui jalur hukum.
“Intinya tak ada penggelapan dana karena saya masih atlet Jabar ketika menerima dana bantuan. Yang pasti, saya akan menggelar konferensi pers secepatnya untuk membersihkan nama baik saya,” ucap pecatur putri pertama Indonesia yang meraih gelar grandmaster itu.
Baca juga: