Rio Dewanto Merasakan Momen Tak Perhah Terjadi di Dunia Nyata di Film Keadilan: The Verdict

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Rio Dewanto antusias menceritakan pengalamannya memerankan Raka, karakter utama di film 'Keadilan: The Verdict'. 

Ia menyebut, ada sensasi unik sekaligus menegangkan yang bisa ia rasakan lewat tokoh tersebut yang merupakan satpam pengadilan.

Ketika Raka yang diperankannya berhasil mengkudeta jalannya persidangan, Rio merasakan sesuatu yang menarik.

Baca juga: Film 13 Bom di Jakarta Tayang Perdana Besok, Rio Dewanto: Adegan Ledakan Terbesar yang Pernah Ada

“Nah, kebetulan memang mungkin Raka punya kapasitasnya, dia mampu untuk bisa mengkudeta ruang persidangan dengan kekuatannya," ujar Rio Dewanto di CGV Grand Indonesia Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).

"Dengan dukungan-dukungan di belakangnya, dia bisa melakukan hal itu,” kata Rio.

Rio bahkan sangat girang karena lewat peran ini ia bisa merasakan pengalaman yang tak akan pernah terjadi dalam hidupnya di dunia nyata.

“Ya dan yang menariknya adalah kapan lagi gua bisa jadi orang yang bisa mengkudeta persidangan gitu kan," katanya.

"Ya di kehidupan nyata pun juga enggak mungkin terjadi gitu,” lanjut Rio sambil tertawa.

Meski begitu, bagi Rio karakter Raka tidak hanya soal aksi dan pemberontakan. Ia melihat sisi mendalam dari tokoh yang diperankannya, di mana batas antara protagonis dan antagonis sangat tipis.

"Jadi ya yang menariknya dari memainkan karakter ini karena enggak selalu manusia itu antagonis dan protagonis," beber Rio.

"Ketika dia menjadi antagonis, ada alasan tersendiri kenapa dia menjadi manusia yang seperti itu,” jelasnya.

Rio bahkan tak menutup kemungkinan, jika ia sendiri berada di posisi Raka dengan kapasitas yang sama, mungkin ia akan melakukan hal serupa.

“Ya pasti, dengan cara saya sendiri ya, untuk mendapatkan keadilan di dalam hidup saya,” ungkapnya.

Dalam Keadilan The Verdice, Rio Dewanto berperan sebagai Raka, seorang petugas keamanan pengadilan yang jujur namun muak melihat hukum dimanipulasi oleh uang, koneksi, dan kebohongan. 

Saat istrinya, Nina (Niken Anjani) yang sedang hamil menjadi korban kejahatan anak orang kaya, Raka kehilangan keyakinan pada sistem hukum yang korup.