Senin, 6 Oktober 2025

Mpok Alpa Rasakan Gejala Awal Kanker Payudara, Muncul Benjolan dan Sempat Dikira Kantong ASI

Banyak yang tak tahu Mpok Alpa idap kanker payudara hingga menyebar ke paru-parunya. Ini awal gejalanya.

|
Kolase Tribunnews
GEJALA KANKER MPOK ALPA Mpok Alpa menangis bahagia saat tahu hamil anak kembar. Tapi ternyata di balik bahagianya ia menderita kanker. Banyak yang tak tahu Mpok Alpa idap kanker payudara hingga menyebar ke paru-parunya. Ini awal gejalanya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar meninggalnya komedian Nina Carolina atau Mpok Alpa mengejutkan publik. 

Mpok Alpa adalah sosok komedian yang awalnya ngehits karena ucapannya soal ajakan ke mall, diajak ke alpa (ucapan Alfamart) dalam dialek Betawi viral. 

Baca juga: Sosok Samin, Tetangga Mpok Alpa Bongkar Kebaikan Almarhumah Beri Akses Jalan dari Sebagian Tanahnya

Kepergian untuk selama-lamanya pada Jumat (15/8/2025) masih mengejutkan publik sampai saat ini, karena Mpok Alpa tak pernah terdengar sakit.

Banyak yang tidak tahu kalau komedian itu menderita atau mengidap kanker payudara yang sudah menyebar ke paru-parunya.

Aji Darmaji suami mendiang Mpok Alpa mengatakan awal istrinya divonis kanker payudraa. 

Sang istri, menurut pria yang akrab disapa Idung itu divonis kanker setelah melahirkan bayi kembarnya.

"Awalnya ada benjolan, dikira kantung ASI. Itu muncul pas masih hamil tuh empat bulan. Abis lahiran, makin besar dan sakit, pas dicek kanker payudara," kata Aji Darmaji kepada awak media, Sabtu (16/8/2025).


Sudah Rasakan Gejala Sebelum Hamil

Terpisah, Tika asisten Rumah Tangga (ART) menceritakan bahwa sebelum Mpok Alpa divonis kanker saat hamil 4 bulan, Mpok Alpa sudah mengalami gejala.

Namun Mpok Alpa tidak menyadari kalau itu adalah kanker payudara.

Baca juga: Kabar Anak Kembar Mpok Alpa Usai Ibunya Wafat, Terus Menangis hingga Diare, Jaket Jadi Penenang

"Sebenarnya memang sebelum hamil pun, sebelum dia tahu dia hamil, memang dia sering ngeluh. 'Tika di sini gua ada benjolan apaan ya ?,' gitu kan," kata Tika.

"Saya sebagai perempuan saya selalu bilang, periksa, jangan dispelein kita perempuan loh saya
selalu bilang begitu. 'Tapi enggak ah gua takut entar kalau misalnya dikasih tahu sama dokter gua begini-begini, entar gua kepikiran, entar gua enggak mau kerja, entar gua begini, entar gua begitu'," ujar Tika

"Saya bilang, 'oke, sekarang senyamannya aja enaknya gimana, tapi kalau ada apa-apa bilang. Karena kalau enggak kayak gitu, dia diam aja. jadi kan kalau ada apa-apa dia itu kan diam aja enggak mau gimana-gimana, ya termasuk si penyakit ini," ungkapnya.


Kanker Mpok Alpa dari Genetik

Idung  mengakui dari penelusuran keluarga diketahui kalau kanker payudara yang bersarang di Mpok Alpa adalah turunan.

"Jadi dokter bilang mpok divonis genetik dari ibunya," ucapnya.

KELUARGA MPOK ALPA - Doa doa dan harapan Mpok Alpa untuk anak kembar laki-lakinya bernama Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina.
KELUARGA MPOK ALPA - Doa doa dan harapan Mpok Alpa untuk anak kembar laki-lakinya bernama Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina. (instagram mpok alpa)

Idung pun kaget dan sedih, karena harus melihat sang istri, Mpok Alpa berjuang melawan kanker. 

Ia kemudian mencari tahu dari keluarga wanita bernama asli Nina Carolina itu.

"Jadi masa kankernya rendah gitu cuman mungkin gak ganas gak aktif. Keponakan juga sama empat kali operasi kaya gitu gak aktif. Abangnya juga sama cuman gak aktif, genetik emang," jelasnya.

Idung yakin kalau kanker payudara Alpa genetik, karena istrinya jarang sekali makan makanan sembarangan atau tidak higenis.

Bahkan, selama hamil, Idung menyebut Mpok Alpa tidak banyak makan karena takut badannya gemuk.

"Gaya hidup sama makanan gak sembarangan juga karena emang jarang makan, makan secukupnya kalau makan banyak itu cepet mekar, jadi pilih-pilih makanan, air es juga gak minum dia," jelasnya.

"Kalau buat makanan sih teratur sehat, gak makan makanan yang sembarang. Paling jengkol nomor 1 itu mah," tambahnya.


Berat Badan Mpok Alpa Menurun saat Lahirkan si Kembar

Idung mengakui saat melahirkan bayi kembarnya, Mpok Alpa sedang mengalami penurunan berat badan yang drastis, diduga karena kanker payudaranya. 

"Ya pas melahirkan juga lagi penurunan berat badan karena engap gitu katanya. Badan terlalu besar juga katanya, makan juga gak terlalu banyak dari dulu juga. Paling ngemil cokelat," ujar Aji Darmaji. 

 

Pilihan Dilematis Mpok Alpa saat Divonis Kanker, Anak Atau Ibu ?


Tika, Asisten Mpok Alpa blak-blakan menceritakan bagaimana awal mula Mpok Alpa mengidap kanker.

Tika menjelaskan bahwa Mpok Alpa divonis kanker oleh dokter ketika dia sedang hamil empat bulan.

Ketika itu, Mpok Alpa menghadapi cobaan yang cukup berat dan tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Mpok Alpa kena tipu sahabat dan merugi sampai 1,3 miliar.
Mpok Alpa kena tipu sahabat dan merugi sampai 1,3 miliar. (Instagram @nina_mpokalpa)


Meski begitu, Mpok Alpa tetap berusaha tegar dan yakin bisa sembuh.

"Pas divonis sama dokter dia harus jalanin kemo dalam kondisi hamil, itu dia bingung. Dia bilang, 'Tika gua harus apa ?'," cerita Tika dikutip dari Youtube Intens, Jumat (15/8/2025).

Pilihan berat muncul saat Mpok Alpa mau melahirkan.


Dia diminta dokter untuk memilih antara menyelamatkan nyawa diri sendiri, atau menyelamatkan nyawa anaknya.

"Dan pas mau melahirkan, itu dia disuruh pilih sama dokter, mau pilih anak atau ibunya ?," katanya.


"Beliau bilang, 'selametin anak saya', dia bilang begitu," sambung Tika.

Ketika sudah melahirkan pun, Mpok Alpa tidak diperbolehkan memberikan ASI darinya kepada anak kembarnya.

"Memang dari awal setelah beliau divonis kanker itu memang dokter bilang enggak bisa buat ASI," katanya.

Namun Mpok Alpa seperti berusaha memberi ASI kepada anak-anaknya di depan publik.

Meski begitu, Tika membongkar fakta bahwa Mpok Alpa sama sekali tidak memberikan ASI-nya.

Karena pada saat itu dia masih merahasiakan kanker yang diidapnya di depan publik.

"Bukan berniat untuk membohongi publik. Tapi kan pada saat itu beliau belum siap buat ngomong yang sebenarnya.

"Dan itu ya enggak sama sekali, kalau ASI enggak sama sekali. Karena kan, ya gimana dong, iya kan ?. Emang gak boleh, daripada bahaya buat si bayi kan ?," sambung Tika.

(Wartakota/Ari/TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved