Heran Dilaporkan Nikita Mirzani atas Dugaan Pencemaran Nama Baik, Fitri Salhuteru: Saya Korbannya

TRIBUNNEWS.COM - Laporan dugaan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Nikita Mirzani terhadap mantan sahabatnya, Fitri Salhuteru, masih terus berproses di Polres Metro Jakarta Selatan.

Meski laporan tersebut telah didaftarkan sejak 11 Februari 2025, hingga kini belum ada perkembangan signifikan dalam penanganan kasus tersebut.

Publik sempat mempertanyakan keseriusan proses hukum ini, terlebih setelah Fitri Salhuteru diketahui dua kali mangkir dari panggilan klarifikasi yang dilayangkan oleh pihak kepolisian.

Menanggapi laporan dari seterunya tersebut, Fitri mengaku sangat heran.

"Karena pertama, nama baik siapa yang dirusak, ya?."

"Kalau dia namanya baik, dia tidak jadi terdakwa," ujar Fitri Salhuteru, dikutip Tribunnews dari Youtube Seleb On Cam, Senin (10/8/2025). 

Ia menegaskan bahwa seharusnya dirinya yang berhak melaporkan.

Karena selama ini kerap menjadi korban doxing dan mendapat berbagai tuduhan, mulai dari penipu hingga beragam sebutan lainnya.

"Yang harus berhak ngelaporin dia, ngelapor itu saya, karena saya yang selalu didoxing sama dia. Dikatain penipu, dikatain apalagi tuh, dikatain… sudah macam-macamlah," tambahnya.

Fitri juga mengungkap alasan mengapa dirinya tak ingin balik melaporkan.

"Saking malasnya, saya bilang, 'Ya mungkin kalau saya yang melaporkan, mungkin kata Tuhan, udahlah Fitri, ini bukan balasan yang setimpal untuk kamu melaporkan dia.'"

Baca juga: Nikita Mirzani Ngamuk JPU Rekam Aksinya, Ucapannya Viral, Kini Ancam Laporkan Jaksa Inda

Alasan Nikita Mirzani Laporkan Fitri Salhuteru

Aktris berusia 39 tahun tersebut telah resmi melaporkan Fitri Salhuteru ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan pencemaran nama baik.

Pemeriksaan terhadap laporan ini pun sudah dilakukan, di mana pada Rabu, 12 Februari 2025 lalu, Nikita hadir untuk memberikan keterangan sebagai pelapor.

Dalam penjelasannya kepada awak media, ibu tiga anak itu mengungkap alasan mengapa ia akhirnya memilih membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

Ia menyatakan bahwa dirinya merasa terganggu karena sosok yang pernah dekat dengannya itu terus mengangkat persoalan pribadi ke ruang publik, termasuk membongkar hal-hal yang dianggap sebagai aib.