Film Bioskop
5 OST Film Sore: Istri dari Masa Depan Paling Mengena, Lagu Siapa Favoritmu?
Deretan lagu orginal soundtrack (OST) Film Sore: Istri dari Masa Depan dari Adhitia Sofyan, Barasuara hingga Sheila on 7 (So7).
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Deretan lagu orginal soundtrack (OST) Film Sore: Istri dari Masa Depan dari Adhitia Sofyan, Barasuara hingga Sheila on 7 (So7).
Film Sore: Istri dari Masa Depan tidak hanya menyuguhkan cerita yang unik dan menyentuh, tetapi juga menghadirkan deretan lagu soundtrack yang indah dan penuh makna.
Lagu-lagu ini sukses memperkuat emosi dalam setiap adegan, membuat penonton ikut tenggelam dalam kisah cinta lintas waktu.
Sutradara Yandy Laurens mengakui bahwa pemilihan musik untuk film ini dibuat sejak awal penggarapan naskah.
Ia bahkan membuat playlist kolaboratif di aplikasi streaming musik, Spotify bersama produser untuk memasukkan lagu‑lagu yang secara emosional relevan dengan cerita dalam filmnya.
Ketika menemukan lagu yang cocok, ia langsung menuliskannya ke dalam naskah lengkap dengan timecode dan visual pendukung
Berikut adalah 5 OST terbaik dari film “Sore: Istri dari Masa Depan” yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber.
5 OST Film Sore: Istri dari Masa Depan
1. Forget Jakarta – Adhitia Sofyan
Lagu ini menjadi pembuka yang sempurna untuk membangun suasana sendu dan penuh kerinduan dalam film.
Lagu ini dipilih sejak tahap awal karena nuansa melankolisnya menggambarkan kerinduan dan upaya melupakan masa lalu.
Cocok untuk adegan‑adegan awal saat Sore dan Jonathan menghadapi kenangan dan kekosongan emosi.
Lirik lagu Forget Jakarta – Adhitia Sofyan bercerita tentang refleksi hubungan dan menghapus kenangan yang menyakitkan dari Jakarta.
Baca juga: Sheila Dara Jadi Trending Topik, Akting Istri Vidi Aldiano Dipuji
Berikut lirik lagu Forget Jakarta – Adhitia Sofyan:
I'm waiting in line to get to where you are
(Aku menunggu dalam antrean untuk sampai ke tempat kau berada)
Hope floats up high along the way
(Harapan mengapung tinggi sepanjang jalan)
I forget Jakarta
(Aku melupakan Jakarta)
All the friendly faces in disguise
(Semua wajah ramah dalam samaran)
This time, I'm closing down this fairytale
(Kali ini, aku menutup dongeng ini)
And I put all my heart to get to where you are
(Dan aku menaruh seluruh hatiku untuk sampai dimana kau berada)
Maybe it's time to move away
(Mungkin ini saatnya untuk bergerak)
I forget Jakarta
(Aku melupakan Jakarta)
And all the empty promises will fall
(Dan semua janji-janji kosong akan gugur)
This time, I'm gone to where this journey ends
(Kali ini, aku pergi ke tempat perjalanan ini berakhir)
But if you stay, I will stay
(Tapi jika kamu tinggal, aku akan tetap tinggal)
Even though the town's not what it used to be
(Meskipun kota itu tidak seperti dulu)
And pieces of your life you try to recognize
(dan kepingan dari hidupmu kamu coba untuk mengenali)
All went down
(Semua pergi selesai)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.