Hari Pertama Sekolah
Terkenang Luka Masa SMA, Kini Ernest Prakasa Lega saat Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Komika dan sutradara Ernest Prakasa mengaku lega saat mengantar anak di hari pertama sekolah.
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komika dan sutradara Ernest Prakasa mengaku lega saat mengantar anak di hari pertama sekolah.
Baca juga: Tindakan Ernest Prakasa yang Tanyakan Anggaran Jam Rolex Timnas Tuai Kecaman dari Psikolog
Kenangan tak terlampau manis yang dirasakannya di masa SMA tak terulang dialami buah hatinya adalah alasan Ernest Prakasa lega.
"Puji Tuhan, hari ini saya lega, sepertinya ia ada di tempat yang tepat,"ujar Ernest dikutip dari postingan instagramnya, Senin (14/7/2025).
Baca juga: Ernest Prakasa Tinggalkan Platform X setelah Tanyakan Anggaran Jam Rolex Timnas, Kini Deactivate
Ernest dalam postingannya bercerita tentang masa lalunya menjalani pendidikan di SMA yang menurutnya bukanlah masa indah seperti layaknya remaja pada usianya.
Sutradara Cek Tokok Sebelah ini bahkan mengatakan dirinya benci masa SMA.
Ada getir yang dirasakan Ernest Prakasa di masa SMA.
Baca juga: Momen Unik yang Pernah Terjadi di Hari Pertama Sekolah, Anak Nangis hingga Rebutan Bangku Keramat
"Saya benci SMA saya. Saya sulit mengenang masa SMA dengan indah. Tentu di sana ada teman-teman baik, cinta pertama, dan keseruan masa remaja. Tapi sekolahnya itu sendiri? Masih menyisakan getir yang tidak bisa hilang, dua setengah dekade kemudian."
Ia menyoroti minimnya kegembiraan masa sekolahnya saat menempuh di lembaga pendidikan berbasis agaa.
"Sekolah yang tidak memikirkan aktivitas ekstrakurikuler dan kegembiraan, seolah hidup ini isinya hanya soal nilai rapot," tulisnya lagi.
Pengalaman masa lalunya di SMA ini membuat Ernest Prakasa selektif memilihkan sekolah anak.
Dan sepertinya pilihanya tepat, karena pengalaman di hari pertama cukup membuatnya terkesima.
Sekolah yang dipilihkannya untuk sang putri memberikan kesan berbeda dengan masa lalu Ernest Prakasa.
"Pertemuan pertama seluruh siswa baru plus ortu di SMA cukup menarik juga," demikian kesan pertama Ernest.
Prinsip sekolah mengedepankan perang atau anti bullying menjadi ketertarikan seorang Ernest Prakasa.
"Instead of koar2 di sini zero bullying" kepsek justru menekankan zero tolerance, mengakui bahwa kadamh kejadian masih ada yapi sanksi tanpa ampun, siswa akan langsung dikeluarkan."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.