Senin, 29 September 2025

Kreator Indonesia Ditantang Unjuk Karya di Film Festival 2026 Kolombia

Alternativa Film Festival soroti wilayah dengan fokus berbeda sebagai bagian dari sistem alternatif dalam mengapresiasi pembuat film dari Global South

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
AJAK SINEAS LOKAL - Festival Film Alternativa 2026 yang akan diselenggarakan di Kolombia pada kuartal II 2026.Di 2024, festival ini menerima lebih dari 1.000 pendaftaran peserta dari 33 negara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alternativa resmi mengumumkan edisi ketiga Festival Film Alternativa 2026 yang akan diselenggarakan di Kolombia pada kuartal II 2026, dengan total nilai penghargaan yang ditingkatkan menjadi 120.000 dolar AS, naik dari edisi sebelumnya sebesar 200.000 dolar AS. 

Festival ini juga menambah satu kategori penghargaan baru khusus film panjang dari wilayah fokus, sehingga total penghargaan kini menjadi tujuh kategori.  

Pendaftaran film dibuka mulai 10 Juni hingga 10 Oktober 2025. Untuk film panjang, festival menerima karya dari Amerika Latin dan Asia, sementara kategori film pendek dikhususkan untuk karya dari Amerika Latin. 

Pengumuman ini disampaikan pada konferensi pers pertama Alternativa di Amerika Latin, yang diadakan di Festival Film Internasional Guadalajara ke-40, yang jadi mitra resmi Alternativa, 9 Juni 2025. 

Dalam konferensi tersebut, hadir Liza Surganova (Head of Alternativa), Anna Gudkova (Head of Industry and Labs), dan Andjelka Jankovic (Head of Marketing and Communications).

Masing-masing memaparkan visi Alternativa dan arah pengembangan festival ke depan dan menyoroti kehadiran Alternativa yang semakin kuat di Amerika Latin dan komitmennya untuk terus mendukung talenta-talenta baru di kawasan Selatan. 

Baca juga: Bertemu di Festival Film Cannes, Cinta Laura Beri Ariana Greenblatt Batik dan Keris Asli Indonesia

Setiap edisinya, Alternativa Film Festival menyoroti wilayah dengan fokus berbeda, sebagai bagian dari sistem alternatif dalam mengapresiasi pembuat film dari Global South, dengan tujuan memperluas jangkauan karya mereka dan membangun jembatan antarwilayah.  

Festival ini mengapresiasi karya film yang menghadirkan perubahan positif bagi dunia dan masyarakat, dengan menggabungkan keunggulan artistik dan dampak sosial yang signifikan. 

Arsen Tomsky, CEO dan pendiri inDrive serta penggagas Alternativa mengatakan, talenta dan kisah yang kuat tidak boleh dibatasi oleh batas negara.

Dia juga menekankan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan bermakna bagi jutaan orang di seluruh dunia. 

Menurutnya, hal ini pula yanh mendukung misi inDrive untuk melawan ketidakadilan baik melalui bisnis kami maupun upaya di luar itu.

"Karena itulah kami mendirikan dan mendukung Alternativa dan festivalnya, yang memberi platform bagi para pembuat film berdampak dari Global South untuk didengar, dilihat, dan dirayakan," kaya Arsen Tomsky

Alternativa diluncurkan pertama kali di Kazakhstan pada 2023 dan kemudian berkembang ke Asia Tenggara pada 2024 dengan penyelenggaraan di Yogyakarta. 

Meski bergeser Amerika Latin, Alternativa tetap aktif di Asia Tengah dan Asia Tenggara. Sepanjang 2025, agenda Alternativa mencakup Just Futures Impact Story Lab di Bali, Indonesia (bekerja sama dengan In-Docs, Doc Society, dan !mpact), Impact Distribution Lab di Asia Tengah, Alternativa Film Days di Almaty (Kazakhstan) dan Jakarta (Indonesia) dan kampanye dampak untuk film Devi di Nepal 

Di 2024, festival ini menerima lebih dari 1.000 pendaftaran dari 33 negara. Dari 25 film yang masuk seleksi akhir, 14 berasal dari negara-negara Asia, dengan Indonesia menyumbang lima judul. Kini, dengan fokus wilayah baru, tim festival mengantisipasi lonjakan pendaftaran.
Pendaftaran untuk Alternativa Film Festival 2026 dimulai 10 Juni dan ditutup 10 Oktober 2025. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan