Film Bioskop
Jadwal Tayang Perdana Film Gaza Hayya 3 di Bioskop Jakarta, 12 Juni 2025
Inilah jadwal tayang perdana film Gaza Hayya 3 di Bioskop Jakarta pada Kamis (12/6/2025), lengkap dengan sinopsisnya.
TRIBUNNEWS.COM - Simak jadwal tayang perdana film berjudul Gaza Hayya 3 di Bioskop Jakarta pada Kamis (12/6/2025).
Gaza Hayya 3 akan tayang perdana di bioskop pada 12 Juni 2025.
Bergenre drama keluarga, film ini merupakan garapan sutradara Jastis Arimba.
Film Gaza Hayya 3 mengisahkan tentang tentang rindu dan kehilangan.
Adapun pemeran dalam film Gaza Hayya 3 di antaranya, yakni Cut Syifa, Arafah Riyanti, Adhin Abdul Hakim, Amna Shahab, Azamy Azamy Syauqy, Oki Setiana Dewi, Aryani Fitria, Dony Michael, Anyun Cadel, Ridwan Roull, Mario Irwinsyah.
Selengkapnya, inilah jadwal tayang perdana film Gaza Hayya 3 di Bioskop Jakarta pada 12 Juni 2025
ARION XXI
14:50
16:45
18:40
BASSURA XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
BLOK M SQUARE
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
CIPINANG XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
DAAN MOGOT XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
KALIBATA XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
Baca juga: Jadwal Tayang Perdana Film GJLS: Ibuku Ibu Ibu di Bioskop Jakarta, 12 Juni 2025
KELAPA GADING XXI
12:35
14:35
16:35
18:35
20:35
KOTA KASABLANKA XXI
12:35
14:35
16:35
18:35
20:35
KRAMAT JATI XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
MAL ATRIUM SENEN XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
PONDOK INDAH 1 XXI
12:35
14:35
16:35
18:35
20:35
PURI XXI
12:35
14:35
16:35
18:35
20:35
SEASONS CITY XXI
12:55
14:50
16:45
18:40
20:35
Sinopsis Gaza Hayya 3
Dikutip dari laman resmi XXI, Gaza Hayya 3 merupakan film bergenre drama keluarga.
Film Gaza Hayya 3 ini menceritakan sebuah kisah tentang rindu dan kehilangan.
Abdullah Gaza atau biasa dipanggil Gaza adalah bocah yatim piatu.
Ayahnya seorang relawan kemanusiaan meninggal dunia sekembalinya dari Palestina.
Sejak kematian ayahnya, Gaza dititipkan di rumah panti yang dikelola Ustazah Dewi dan adiknya Rafah Shafira.
Di sana Gaza bertemu dengan Hayya, gadis kecil asal Palestina yang telah empat tahun tinggal dan berusaha mencari kedamaian di negeri ini.
Genosida di Palestina membuat Hayya urung ditarik ke tanah kelahirannya.
Di rumah panti, lambat laun hubungan Gaza dan Hayya pun menjadi dekat.
Bagi Hayya kehadiran Gaza layaknya pengobat rindu, mengingat namanya mirip dengan tanah kelahirannya.
Kehidupan mereka pun kembali ceria, saling mengisi satu sama lain, hingga suatu peristiwa buruk, kembali mengintai, dan mengancam nyawa mereka.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.