Berkas Kasus Nikita Mirzani P21, Tessa Mariska akan Potong Tumpeng jika Ibunda Lolly Bebas

TRIBUNNEWS.COM - Pedangdut Senior Tessa Mariska akan melakukan potong tumpeng jika aktris Nikita Mirzani bebas.

Seperti diketahui, Nikita Mirzani dan asisten pribadinya, Mail Syahputra telah mendekam di Rumah tahanan alias Rutan Polda Metro Jaya akibat dugaan pemerasan terhadap bos skincare, Reza Gladys.

Kabarnya berkas perkara Nikita Mirzani telah dinyatakan P21 sejak tanggal 28 Mei 2025 lalu.

Lewat unggahan Instagram pribadinya, Tessa Mariska, yang tak lain adalah mantan musuh Nikita Mirzani pun memberikan tanggapan soal berkas sang aktris yang dinyatakan P21.

Terang-terangan, Tessa Mariska mengaku akan potong tumpeng apabila ibunda Lolly itu dibebaskan.

"Sekarang berdoa dia (Nikita) keluar, kalau dia keluar gue tumpengan," kata Tessa Mariska, dikutip dari Instagram @tessamariska.811.

"Tumpengan, sekali lagi gue tumpengan, karena sekelas Niki, artis besar, jadi tumpengannya pun besar, paham," tegasnya lagi.

Pelantun tembang SMS Cinta itu pun, lantas disinggung kembali soal jejak digital tatkala ia melakukan potong tumpeng tiga tahun lalu.

Serupa tapi tak sama, kala itu Tessa Mariska dan circle pembenci Nikita Mirzani memotong tumpeng saat sang aktris harus mendekam di bui buntut kasus dengan Dito Mahendra.

"Iya benar aku tumpengan, sekitar tiga tahun lalu ya, karena Niki artis besar, makannya aku tumpengan," sambungnya.

Pun juga dengan kasus Isa Zega, Tessa Mariska mengaku juga melakukan hal serupa.

Baca juga: Tessa Mariska Menangis saat Nikita Mirzani Curhat Rindukan Ayahnya: Papa Ombaknya Terlalu Besar

"Syahrul (Isa) aku juga tumpengan, pakai mie nyemek, karena dia bukan sesuatu," akunya.

Tessa menegaskan dirinya tak perlu lagi disinggung soal jejak digitalnya yang pernah membenci Nikita Mirzani.

"Nggak usah diinget-ingetin, jejak digitalnya banyak, gue enam tahun berantem sama Niki," tembaknya.

 Tessa Mariska Teriaki Pengacara Reza Gladys

Seperti diketahui, Nikita Mirzani menggugat balik Reza Gladys atas dugaan wanprestasi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.