Baim Wong dan Paula Verhoeven
Psikolog Lita Gading Geram Paula Verhoeven Disebut Selingkuh hingga Istri Durhaka: Itu Penghinaan
Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven turut menjadi sorotan psikolog Lita Gading. Lita geram Paula disebut berselingkuh hingga dicap istri durhaka.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven masih menjadi sorotan publik, tak terkecuali psikolog Lita Gading.
Meski telah resmi bercerai, hubungan Baim dan Paula hingga kini masih memanas usai putusan hakim yang menyebut ibu dua anak itu berselingkuh hingga melabeli sebagai istri durhaka.
Lita Gading turut menyayangkan sikap hakim yang menggunakan istilah selingkuh dalam persoalan rumah tangga Baim dan Paula.
Psikolog berusia 50 tahun itu lantas memberikan pandangan dari sisi psikologis dan secara hukum.
"Jadi gini ya secara psikologis mungkin itu dianggap sebuah perselingkuhan, secara kasat mata, dan secara hati yang terluka, dari sisi Baim," ujar Lita, dikutip dari YouTube Mantra News, Selasa (22/4/2025).
"Namun, tidak bisa yang namanya udah masuk ke ranah hukum, itu nggak bisa, yang namanya orang selingkuh itu harus dibuktikan bahwa dia melihat dia sedang bersetubuh," imbuh Lita.
Dijelaskan Lita, bahwa seseorang tidak bisa serta merta dituding selingkuh hanya karena jalan berdua dengan lawan jenis.
"Tidak bisa itu di-labelling bahwa dia itu selingkuh kalau hanya dengan kata-kata dan ucapan."
"Apalagi dengan dia jalan ke mall aja itu bukan lho dikatakan itu selingkuh. Just a friends maybe, kan bisa saja seperti itu," jelasnya.
Psikolog lulusan Universitas Langnan Hong Kong itu lantas menyoroti putusan hakim yang menyebut Paula berselingkuh hingga istri durhaka.
Lita mengkhawatirkan jejak digital tersebut terhadap anak-anak Baim dan Paula kelak.
Baca juga: Paula Verhoeven Disebut Istri Durhaka, Praktisi Hukum: Nggak Patut Disampaikan ke Publik
"Namun ini yang lucunya hakim sudah bilang bahwa ini merupakan suatu perselingkuhan. Dan hakimnya bilang istri durhaka."
"Itu perlu nggak disampaikan begitu? Dia mikir nggak dia punya anak," tandasnya.
"Apakah jejak digital ini bisa nggak mempengaruhi anak?" tambahnya.
Lita mengatakan, bahwa keberaniannya untuk bersuara lantaran ingin memberi dukungan kepada sesama perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.