Rendang Hilang di Palembang
Respons Willie Salim Usai Dilaporkan hingga Pengakuannya Tentang Alasan Bikin Konten Masak Rendang
Kontennya memasak 200 kg rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan bikin heboh. Ia memancing kemarahan warga dan dipolisikan.
Cuma, yang bisa gue jelaskan sekarang sekali lagi dan berulang-ulang kali, sama sekali Willie ga ada settingan, sama sekali Willie ga ada niat jahat.

Niat Willie baik buat ke Palembang kan, walau banyak banget konten kreator di luar sana yang kayak 'Kok Willie begini, kok Willie begini', gue kesana itu tujuannya cuma mau bantu orang gitu," jelasnya.
Alasan bikin konten masak besar
Dalam pertanyaan lain yang dilontarka Bobon Santoso, muncul pengakuan alasannya membuat kontens masak dalam jumlah yang besar.
Bobon awalnya mempertanyakan soal isu Willie Salim menjiplak kontennya.
"Eh ini pertanyaan terakhir gue, gue mau nanya langsung ke elu, sejujur-jujurnya, biasanya kan elu ngomong sejujur-jujurnya, gue pengen lu ngomong sejujur-jujurnya.
Lu sebenarnya masak besar ini tujuannya terinspirasi dari gua, atau bikin konten masak besar ini pengen bikin gue panas, nah itu," ujarnya.
Dan jawaban Willie Salim adalah bukan kegiatan rutin.
"Sejujur-jujurnya, gue bikin konten ini karena gue suka berbagi ya ko ya.
Jadi kalau lu liat, ini bukan sesuatu kegiatan yang gue lakukan rutinitas, tapi gue lakukan ketika ada momen pas, situasinya pas, dan bertepatan di bulan Ramadan, kita buka puasa, makanya gua bikin," jelasnya.
Update kasus Willie Salim, 2 saksi diperiksa
Polda Sumsel segera menindaklanjuti laporan yang masuk terhadap konten kreator Willie Salim imbas mengunggah konten rendang daging 200 kilogram hilang saat memasak di BKB.
Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto mengatakan sejauh ini sudah ada dua laporan yang ditujukan ke Willie Salim.
"Sudah dua laporan yang masuk. Konstruksi pasalnya sementara ini tentang UU ITE. Sedang kami cek dan selidiki," kata Bagus, Selasa (25/3/2025).
Untuk membuktikan adanya pelanggaran dan pencemaran nama baik Kota Palembang, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kita sabar aja pelan-pelan, kami cek dulu, " katanya.
Kasubdit V Tipid Siber AKBP Dwi Utomo mengatakan semenjak kemarin, pihaknya sudah meminta keterangan dari tiga orang saksi atas dua laporan yang dibuat. Saksi tersebut berasal dari kalangan warga dan salah satu warga yang ada di lokasi masak rendang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.