Keluarga Mendiang Kim Sae Ron Tuntut Permintaan Maaf Kim Soo Hyun

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga mendiang aktris Kim Sae Ron menuntut aktor Kim Soo Hyun untuk meminta maaf secara terbuka dan telah melaporkan YouTuber Lee Jin Ho ke pihak kepolisian.

Dilansir dari Soompi pada Selasa (18/3/2025), Direktur Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Selebritas Korea, Kwon Young Chan, bersama Kepala HoverLab Inc., Kim Se Eui, yang mewakili keluarga, menggelar konferensi pers di Kantor Polisi Metropolitan Seoul, Korea Selatan. 

Baca juga: Agensi Kim Soo Hyun Ingin Temui Ibunda Mediang Kim Sae Ron untuk Klarifikasi Skandal

Kim Se Eui menyatakan bahwa ini merupakan awal dari proses hukum yang akan terus berlanjut.

Keluarga menyoroti peran Lee Jin Ho dalam penyebaran informasi palsu yang diduga berkontribusi pada tragedi ini. 

"Pasal 250 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur bahwa seseorang yang melakukan pembunuhan dapat dijatuhi hukuman mati, penjara seumur hidup, atau minimal lima tahun. Secara hati nurani, kami ingin mengajukan tuntutan atas tindak pidana pembunuhan," kata Kim Se Eui.

Baca juga: Buntut Tersandung Kontroversi atas Kasus Kim Sae Ron, Kontrak Kim Soo Hyun dengan Prada Berakhir

"Namun, karena pencemaran nama baik tidak dikategorikan sebagai metode pembunuhan dalam preseden hukum, kami berharap bahwa keterkaitan kematian almarhum dengan penyebaran informasi palsu oleh YouTuber Lee Jin Ho akan dipertimbangkan sepenuhnya dalam putusan, sehingga dapat menghasilkan hukuman seberat mungkin," lanjutnya.

Menurut keluarga, pada 24 Maret 2024, Kim Sae Ron sempat mengunggah foto bersama Kim Soo Hyun setelah menerima surat tuntutan pembayaran utang dari agensi aktor tersebut. 

Ia mencoba menghubungi Kim Soo Hyun tetapi tidak mendapat respons, sehingga mengunggah foto itu dengan harapan bisa menarik perhatiannya. 

Namun, Lee Jin Ho justru menyangkal hubungan mereka dan menyebarkan informasi yang menggambarkan Kim Sae Ron secara negatif, yang diduga menyebabkan tekanan mental ekstrem hingga berujung pada keputusan tragis yang diambil mendiang yaitu bunuh diri.