Aktor Sandy Permana Tewas di Cibarusah
Istri Aktor Sandy Permana Ungkap Detik-detik Terakhir Kebersamaan, Sebut Tak Ada Gelagat Keanehan
Istri aktor Sandy Permana, Ade Andriani mengungkapkan momen terakhir kebersamaan, ngobrol sampai pukul 02.00 dinihari.
TRIBUNNEWS.COM - Istri Sandy Permana, Ade Andriani mengungkapkan detik-detik terakhir kebersamaan dengan sang suami.
Sebelum akhirnya Sandy Permana meninggal dunia karena luka tusuk pada Minggu (12/1/2025).
Momen kebersamaan mereka sempat terjadi malam hari sebelum kejadian pembunuhan itu, yakni Sabtu (11/1/2025).
Ade menyebut insiden meninggalnya Sandy tak ada keanehan apa pun.
Gelagat Sandy juga disebut tak memberikan isyarat apa pun sebelum berpisah untuk selama-lamanya.
Hingga akhirnya, kepergian Sandy membuat Ade sampai tak kuat menahan kesedihan.
"Kalau mau dibilang kuat, ya belum kuat," ucap Ade, dikutip dari program Rumpi, Trans TV, Rabu (15/1/2025).
"Karena cepet banget, nggak ada tanda-tanda keanehan," lanjutnya.
Momen kebersaan keduanya juga terjalin saat Sabtu malam.
Saat itu, Sandy sempat menjemput Ade dari bandara.
Ketika sampai di rumah tenggah malam, Sandy dan Ade sempat mengobrol hingga makan bersama di kamar.
Baca juga: Cerita Istri Sempat Berusaha Kuatkan Sandy Permana yang Diduga Ditusuk Tetangga: Demi Anak-Anak
Pun obrolan keduanya berlangsung sampai dini hari, pukul 02.00 WIB.
Ade masih melihat tidak ada keanehan apa pun.
"Karena sebelumnya, dia abis jemput saya di bandara. Sampai rumah jam 11.30 malam. Jam 12.00 makan bareng kita di kamar, ngobrol-ngobrol sampai jam 2 pagi," papar Ade.
"Tapi nggak ada keanehan.
"Dia cuma tanya pas saya di Palembang ngapain, udah gitu aja," sambungnya.
Berbeda dari Ade yang masih kalut kehilangan suami tercinta, anak-anaknya justru menunjukkan sikap tegar setelah kehilangan sang ayah.
Seperti halnya, anak pertama Ade dan Sandy.
Bocah enam tahun itu tak mau menunjukkan raut wajah bersedih saat sang ayah tiada.
"Kalau anak-anak, yang gede umur 6 tahun 'aku kuat aku nggak nangis'.
Namun anak kedua mereka justru bersikap sebaliknya.
Sang bocah terus mencari-cari keberadaan ayahnya, karena belum mengerti.
"Kalau yang nomor dua setiap bangun tidak pasti nyari ayahnya," tutupnya.

Sandy Permana Ditemukan Bersimbah Darah
Tetangga Sandy Permana menceritakan detik-detik aktor serial laga Mak Lampir tersebut ditemukan mengenaskan bersimbah darah.
Ia ditemukan di dekat rumahnya di Perumahan TNI, Polri, Umum Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Minggu pagi.
Dia tewas setelah ditusuk oleh tetangganya.
Sandy mengalami luka tusuk di leher kanan yang cukup parah, yang diduga akibat penikaman pelaku.
Sri Andayani (44), seorang warga yang tinggal di perumahan itu, menyebut Sandy sempat berlari ke arah klinik untuk mencari pertolongan.
Andayani juga disebut sempat memanggil-manggil nama perawat yang ia kenal di klinik tersebut.
“Ini (Om Tantan) kan punya klinik, dia selalu kalau ada sakit apa, selalu minta pertolongan pertama, lari ke situ. Nah, posisi Om Tantan lagi ada tugas, enggak ada di rumah. Ada istrinya sedang di kamar mandi, enggak dengar lah (suara Sandy),” ujar Sri di Cibarusah, Selasa (13/1/2024), mengutip Kompas.com.
Baca juga: Aktor Sandy Permana Sempat Panik Berlari Minta Tolong, Jatuh dari Motor karena Lemas Pendarahan
Sandy terus meminta tolong perawat tersebut, tetapi saat itu sang perawat tidak ada di rumahnya.
Namun, Sandy yang tampak sangat panik dan terluka akhirnya berhenti di dekat mobil warga tersebut.
“Dia enggak ngomong, cuma ngucapin tiga kata ‘Om Tantan, Tantan, Tantan,’ minta tolong. Dia mau masuk kali udah bingung. Jadi posisinya cuma berhentinya di pas kepala mobil,” lanjut Sri.
Kemudian, suami Sri pun melihat kondisi Sandy yang sudah terluka parah dan bersimbah darah, dirinya terkejut dan berusaha membawa Sandy ke rumah sakit terdekat.

Suami Sri pun berupaya membawa Sandy menggunakan motor.
Dia juga menyuruh Sandy untuk diam dan tidak panik lantaran takut pendarahannya akan makin parah.
“Kata suami saya, ‘Lu diem dulu. Gue mau nuruin motor, lu diem, udah diam,’ takut makin gerak makin banyak ini darahnya kan,” lanjut Sri.
Setelah suaminya mengeluarkan motor, Sandy pun naik.
Sayangnya, karena kondisinya yang lemas, Sandy jatuh dari motor.
Hal itu membuat Sandy mengalami pendarahan.
“Nah dari situ saya tuh panik. Sampai separuh langsung saya tarik itu tangan. Saya naikin lagi ke motor enggak kuat. Saya teriak-teriak lah. Minta tolong sama sebelah situ, di depan rumah,” ujar Sri.
(Tribunnews.com/Ayu/Garudea)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.