Pilpres 2024
Ditegur Bawaslu karena Langgar Aturan, Penyelenggara Konser Ahmad Dhani Sebut Sudah Kantongi Izin
Disebut langgar aturan dan konsernya dihentikan Bawaslu, penyelenggara konser Ahmad Dhani dan Dewa 19 klaim sudah kantongi izin.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konser Ahmad Dhani dan Dewa 19 di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2024) malam sempat dihentikan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernado Thyssen mengatakan, konser bertajuk Gaspol Satu Putaran Prabowo-Gibran berunsur kampanye.
Baca juga: Bawaslu Surabaya Hentikan Konser Ahmad Dhani, Emil Dardak Sebut Ada Dugaan Insiden Mikrofon Diambil
Sedangkan dijadwal hari itu, seharusnya waktu kampanye pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin.
"Kami mengimbau untuk meminta menghentikan kegiatan tersebut. Tetapi, juga tidak dihiraukan atau tidak dilakukan," kata Novli dikutip dari Surya Co.id, Minggu (4/2/2024).
"Sehingga, kemudian ketika upaya-upaya pencegahan dalam bentuk imbauan itu kami sudah lakukan tetapi tidak direspons, maka tindakan kami selanjutnya adalah melakukan dengan menghentikan proses tersebut," lanjutnya.
Baca juga: Ketua Bawaslu Naik Panggung dan Hentikan Konser Ahmad Dhani di Surabaya, Sebut Salahi Aturan
Namun pada akhirnya konser tetap berlangsung hingga tuntas.
Tetapi, video pemberhentian dadakan dari Bawaslu ini viral di sosial media.

Sebagia mereka justru membela konser tersebut, meski di sisi lain juga ada yang sependapat dengan Bawaslu.
"Bawaslunya Surabaya ada di kubu 03 jadi panik ada acara Prabowo Gibran di Surabaya," tulis netizen di TikTok.
Dalam video yang diunggah juga para penonton meneriakkan Bawaslu setelah dihentikan konser tersebut secara dadakan.
Hingga berita ini diterbitkan, Tribunnews berusaha mengonfimasi kebenarannya kepada artis dan tim yang terlibat dalam konser, namun belum mendapat respon.
Penyeleggara Konser Tegaskan Patuhi Aturan, Sudah Dapat Izin

Tetapi di sisi lain, penyelenggara sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat izin dari kepolisian untuk menggelar acara.
"Kami telah mengantongi izin dari kepolisian untuk acara ini," kata Sekretaris Panitia Acara, Ilham, dikutip Tribunnews.
Selain itu, konser tersebut juga tidak dihadiri para tokoh politik dari kubu 02.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu sebelum digelarnya konser tersebut.
"Beliau (Bawaslu) bilang, elit jangan turun, kami iyakan. Sekarang elit tidak turun, lantas (Bawaslu) naik di panggung untuk bicara. Maksudnya apa?," ujar Ilham.
Kendati demikian, ada gambar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di bagian layar konser sehingga diduga merujuk ke arah kampanye.--
Ada Dugaan Perebutan Mikrofon Saat Konser Dihentikan?
Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyayangkan penghentian konser tersebut.
Emil Dardak bahkan menyebut jika penghentian konser ini diwarnai aksi pengambilan mikrofon di panggung.
Pihaknya, lanjut Emil Dardak, akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan panita yang menyelenggarakan acara tersebut.

"Saya belum tahu persisnya bagaimana. Kalau betul, ada mic yang dipaksa dengan diambil, seharusnya ada cara-cara yang lebih baik," tandas Emil Dardak, dikutip dari Surya.co.id (Tribunnews.com Network) .
Juru bicara Gibran Rakabuming Raka ini menyayangkan dugaan tindakan represif dengan merebut mic tersebut.
"Ini saya sayangkan. Seharusnya, nggak sampai segitunya. Toh teman-teman panitia mau menghormati kok," Emil Dardak menuturkan.
Menurutnya, pihak panitia konser musik yang menghadirkan Ahmad Dhani tersebut telah berkoodinasi dengan KPU maupun Bawaslu.
Sekalipun demikian, Emil Dardak menilai, konser yang menghadirkan Ahmad Dhani dan Dewa 19 tersebut membuktikan bahwa pasangan calon nomor urut 2 tak mendapatkan keistimewaan.
Penindakan Bawaslu Surabaya tersebut, juga menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran tidak mendapat hak keistimewaan seperti halnya anggapan masyarakat selama ini.
"Jangan sampai, misalnya menganggap kok acara yang di sana (saja) diberhentikan? Lha ini? Pasangan yang katanya selama ini diberikan Privilege, juga di-stop. Mic-nya diambil," tegas Emil Dardak.
"Intinya, semua pihak harus saling menghormati," kata Emil Dardak di Surabaya, Sabtu (3/2/2024)
"Panitia juga merasa bahwa hal ini sudah dikomunikasikan dari jauh-jauh hari. Sehingga, kalau memang ada konser, informasi (konser) ini kan beredar sudah berapa lama? Sudah lebih dari sepekan kan?," tambah Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Meski begitu, pihaknya tetap menghormati tindakan dari Bawaslu tersebut.
"Kami menghormati semua aturan yang berlaku. Tadi, dengan komunikasi kan bisa berlanjut. Walaupun memang sebenarnya panitia merasa sudah memberi pemberitahuan sejak jauh-jauh hari," ucapnya.
"Mudah-mudahan dengan komunikasi, kita bisa menjaga suasana rukun, kondusif, dan kita ingin pemilu yang aman dan damai," cetus Ketua DPD Demokrat Jatim ini.
Ini menjadi pendidikan bagi pemilih, bahwa penyelenggara bisa bersikap adil dengan peserta pemilu lainnya.
"Publik harus tahu, semua pihak juga dibegitukan," tutur Emil Dardak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.