Atta Halilintar Beri Pembelaan Tak Terkait Kasus Trading ATG, Kuasa Hukum Korban: Kembalikan Uangnya

TRIBUNNEWS.COM - YouTuber Atta Halilintar memberi pembelaan bahwa dirinya tak terkait dengan kasus trading ATG, kuasa hukum korban minta kembalikan uang kliennya.

Diketahui sebelumnya, Atta Halilintar memberikan pembelaan yang menyebut dirinya tak terkait dengan kasus robot trading ilegal Auto Trade Gold (ATG).

Hal tersebut ditanggapi oleh kuasa hukum korban Wahyu Kenzo, Zainul Arifin.

Kuasa hukum korban Wahyu Kenzo tersebut meminta suami Aurel Hermansyah itu untuk mengembalikan uang pemberian Wahyu Kenzo jika sang YouTuber merasa namanya tak terkait dalam kasus tersebut.

"Kalaupun dia (Atta) merasa atas ketidak tahuan dia ya simpel tinggal dibalikin saja," ucap Zainul Arifin dikutip dari YouTube Cumi-cumi, (14/4/2023).

Zainul Arifin menilai sebagai brand ambassador Atta Halilintar pasti menerima kontrak kerja dari Wahyu Kenzo.

Baca juga: Atta Halilintar Ingin Rasakan Jalur Darat ke Jember, Ingin Berlebaran di Kampung Halaman Ayah Mertua

Ia pun meminta Atta Halilintar untuk menyampaikan yang sebenar-benarnya kepada publik dan penegak hukum hingga mengembalikan uang korban Wahyu Kenzo.

"Lihat kontrak kerjanya seperti apa, kan sebagai brand ambassador pasti ada nilai-nilai di situ."

"Maka dari itu ya lagi-lagi kepribadian seorang publik figur untuk berjiwa besar."

"Sampaikan kepada publik apa adanya, sampaikan kepada penyidik, kalau berkenan bantu korban dan balikin duitnya," sambung Zainul.

Diketahui dalam tayangan tersebut Wahyu Kenzo bukan sosok besar kasus itu.

Zainul mengaungkapkan ada sosok besar selain nama Wahyu Kenzo.

Baca juga: Sempat Berseteru, Atta Halilintar Kini Undang sang Paman untuk Silaturahmi, Hubungan Membaik

Pasalnya ia menilai Wahyu Kenzo hanya digunakan sebagai perisai oleh sosok tersebut.

"Iya pasti ada lah (tokoh yang lebih besar) karena dia (Kenzo) adalah salah satu orang yang menjadi tameng," jelasnya.

Hal tersebut mengacu pada rangkaian peristiwa hukum kasus robot trading ilegal yang terjadi sebelumnya.