Nano Riantiarno Meninggal Dunia
Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Kanker Paru, Keluarga Ungkap Kondisinya Sebelum Berpulang
Jenazah Nano Riantiarno disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. menurut keluarga, Nano akan dimakamkan Sabtu (21/1/2023).
Setelah lulus dari SMA, Nano melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI).
Nano kemudian bergabung dengan Teguh Karya, salah seorang tokoh teater dan perfilman Indonesia yang mendirikan Teater Populer.
Pada Maret 1977, Nano Riantiarno akhirnya mendirikan Teater Koma.
Selain berkarya di dunia teater, Nano juga pernah menggarap film layar lebar. CEMENG 2005 (The Last Primadona) merupakan debut film panjang Nano Riantiarno.
Nano pernah meraih Piala Citra dari skenario film yang ditulisnya, Jakarta Jakarta, pada 1978.
Berikut karya-karya teater yang pernah ditulis oleh Nano Riantiarno.
-Rumah Kertas
-J.J Atawa Jian Juhro
-Maaf. Maaf. Maaf''
-Kontes 1980
-Trilogi Opera Kecoa (Bom Waktu, Opera Kecoa, dan Opera Julini)
-Konglomerat Burisrawa
-Pialang Segitiga Emas
-Suksesi
-Opera Primadona
-Sampek Engtay
-Banci Gugat
-Opera Ular Putih
-RSJ atau Rumah Sakit Jiwa
-Cinta Yang Serakah
-Semar Gugat
-Opera Sembelit
-Presiden Burung-Burung
-Republik Bagong
-Tanda Cinta
Selain drama-drama di atas, Teater Koma di bawah pimpinan Nano juga pernah mementaskan karya-karya penulis duna, antara lain:
-Woyzeck karya Georg Buchner
-The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht
-The Good Person of Shechzwan karya Bertolt Brecht
-The Comedy of Errors karya William Shakespeare
-Romeo Juliet karya William Shakespeare
-Women in Parliament karya Aristophanes
-Animal Farm karya George Orwell
-The Crucible karya Arthur Miller
-Orang Kaya Baru dan Tartuffe atau Republik Togog karya Moliere
-The Marriage of Figaro karya Beaumarchaise
Nano Riantiarno banyak menulis karya skenario film dan televisi.
Selain itu, Nano juga pernah menulis novel Cermin Merah, Cermin Bening, dan Cermin Cinta yang diterbitkan oleh Grasindo.
Tak hanya itu, Nano juga melahirkan karya berjudul Ranjang Bayi dan 18 fiksi cerita pendek yang diterbitkan oleh Kompas.
Pada 1979, Nano ikut mendirikan majalah Zaman dan bertindak sebagai redaktur.
Pada 1986, Nano ikut pula mendirikan majalah Matra dan bekerja sebagai pemimpin redaksi.
Berikut ini karya-karya tulis Nano Riantiarno:
Nano Riantiarno Meninggal Dunia
Nano Riantiarno Sembunyikan Penyakit Tumor Selama 4 Tahun, Jelang Meninggal Jadi Kanker dan Menyebar |
---|
Perjalanan Karier Nano Riantiarno, Wartawan dan Pendiri Teater Koma yang Meninggal Dunia |
---|
Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Tumor di Kaki, Sebelum Meninggal Dunia Batuk-batuk |
---|
Profil Nano Riantiarno Pendiri Teater Koma Tutup Usia, Ini Rekam Jejak dan dan Karya-karyanya |
---|
Anggota Teater Koma Benarkan Nano Riantiarno Meninggal Dunia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.