Selasa, 30 September 2025

Kemenkes Kejar Cakupan Imunisasi yang Tertinggal Selama Pandemi Lewat BIAN

Awal pandemi Covid-19, cakupan imunisasi pada anak sangat menurun. Bahkan tidak mencapai target yang ditentukan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Warta Kota/Nur Ichsan
Tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang bersama Kader Posyandu Wijaya Kusuma RW 06 Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, memberikan layanan kesehatan pada pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Senin (1/8/2022). Pemkot Tangerang, mulai mencanangkan program BIAN secara bertahap selama satu bulan dan mendapat dukungan dari masyarakat setempat agar anak mereka sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya, selain itu untuk mengejar cakupan imunisasi yang menurun signifikan akibat pandemi serta ada pemberian imunisasi tambahan seperti campak, rubela dan melengkapi dosis imunisasi polio, DPT- HB- Hib, yang terlewat. Warta Kota/Nur Ichsan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan saat ini mengejar cakupan imunisasi yang tertinggal lewat Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)

Awal pandemi Covid-19, cakupan imunisasi pada anak sangat menurun. Bahkan tidak mencapai target yang ditentukan. 

Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian Kesehatan RI, cakupan faktor dasar lengkap memang telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi COVID-19. Yaitu dari 84,2 persen pada tahun 2020, menjadi 79,6% pada tahun 2021.

Baca juga: Vaksinasi Booster Covid-19 untuk Remaja Sebaiknya Diutamakan Kelompok Rawan

"Imunisasi saat anak ini memang agak tertunda. Sehingga cakupan kita sangat kurang. Untuk itu setelah Covid-19 mulai mereda, kita kejar vaksin dasar dan wajib bagi anak-anak," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril lewat talkshow virtual, Senin (8/8/2022).

Syahril pun menjelaskan jika sebenarnya pemerintah telah membuat dua tahapan untuk mengejar cakupan imunisasi dasar yang telah tertinggal.

Pertama, BIAN yang dimulai pada Mei untuk luar pulau Jawa-Bali. Upaya ini dilakukan selama satu bulan. Lalu pada bulan Agustus sedang diselenggarakan BIAN khusus pulau Jawa-Bali.

"Ada hal yang dua dilakukan pada BIAN. Yaitu imunisasi kejar dan tambahan. Kalau imunisasi kejar adalah pemberian vaksin pada yang belum menerima sesuai usianya antara usia 12-59 bulan. Atau yang belum lengkap," papar dr Syahril. 

Misalnya untuk Polio Oral sebanyak 4 kali, Polio Suntik sebanyak 1 kali, dan DPT-Hb-Hib (Pentabio) sebanyak 3 kali.

Sedangkan untuk imunisasi tambahan seperti vaksin Campak Rubella tanpa memandang status latihan. Imunisasi ini menyasar pada usia 9-59 bulan. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan