Virus Corona
Prediksi Puncak Omicron, Pekan Ini di DKI Jakarta Lalu Kasus Turun, Bakal Pindah ke Provinsi Lain?
Indonesia masih menghadapi kasus omicron. Varian baru covid-19 ini diprediksi akan mencapai puncaknya dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak terlalu khawatir dan tetap waspada.
"Dari pengalaman kita, mereka yang terinfeksi Omicron tidak terlalu lama dan menjadi negatif kembali."
"Mereka hanya perlu isolasi mandiri, mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan, dan berada di rumah," ucap Luhut.
Ia menjelaskan, pasien Omicron sebagian besar orang tanpa gejala (OTG), bahkan mengalami gejala ringan.
Sementara itu, pasien yang bergejala berat hingga meninggal, terindifikasi komorbid, lansia, atau belum melakukan vaksinasi lengkap.
Sehingga, Luhut meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Dikatakan, pasien Covid-19 yang meninggal, rata-rata adalah orang yang belum divaksinasi lengkap.
"Saya mohon, jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin, rata-rata orang yang meninggal adalah orang tidak divaksin lengkap, belum booster, komorbid, dan lansia."
"Kita punya tanggung jawab masing-masing," tegas Luhut.
Angka Keterisian RS Covid-19 Secara Nasional Naik, Jadi 31 Persen
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tetap terkendali.
Pada Minggu (13/2) pukul 18:10 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional di 31 persen atau naik hanya 1 persen dibanding Sabtu (12/2).
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam negeri, Kemenkes berkolaborasi dengan pihak swasta serta juga pemerintah negara lain, telah menyebarkan 18.000 oksigen konsentrator ke 34 provinsi.

Kemenkes juga tengah membangun 36 generator oksigen, 20 di antaranya sudah terinstalasi di berbagai provinsi di Indonesia dan jumlah ini masih akan terus bertambah.
Sementara, terkait kebutuhan tenaga kesehatan untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan.