Jadi Anggota Dewan dan Tetap Eksis sebagai Artis, Rano Karno: Tugas Saya Belum Selesai
Rano Karno menjadi salah satu publik figur yang terus menjaga eksistensinya di dunia entertain dan juga politik.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rano Karno menjadi salah satu publik figur yang terus menjaga eksistensinya di dunia entertain dan juga politik.
Mengapa tidak, Rano Karno dikenal sebagai aktor dan perannya yang melekat sebagai Dul lewat film dan sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Kemudian, Rano Karno terjun ke politik dengan bergabung menjadi kader Partai PDI Perjuangan.
Baca juga: Rano Karno Singgung Soal Pilkada, Serius Maju Jadi Gubernur DKI Jakarta? Ini Jawabannya
Baca juga: Adu Akting dengan Rano Karno di Pelangi Tanpa Warna, Maudy Koesnaedi Perankan Perempuan Alzheimer
Ia juga berhasil menjadi Wakil Bupati Tangerang, Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Kemudian, ia ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten di tahun 2014, menggantikan Ratu Atut Chosiyah.

Setelahnya, Rano Karno pun menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024, namun tetap aktif di dunia akting dengan meluncurkan karya.
"Artinya saya tidak bisa meninggalkan dunia kreatif dan kebetulan juga maaf, saya juga minta ke Partai saya di Komisi X. Ya biar sejalan," kata Rano Karno kepada Wartakotalive.
Memilih Komisi X di DPR RI, diakui Rano karena ia ingin fokus membahas dan menangani budaya, pariwisata, pemuda dan olahraga.
"Ya kan yang kita punya sisa umur, apa yang bisa kita manfaatkan disisa umur ini, ya ini yang saya sampaikan," ucapnya.
Lantas, masih ada ambisi apa dari pria 61 tahun itu di pentas pllitik? Rano mengaku tidak pernah menggariskan ambisi apapun dalam hidupnya.
Kadang bingung saya, kok bisa jadi Wakil Bupati, Wakil Gubernur, Gubernur, DPR RI. Ya kalau Babeh doanya sekali kali kan. Gua ikut Pilkada dua kali dan gagal. Gua ikutin dengan situasi dan kondisi," jelasnya.
Namun, ketika terpilih menjadi anggota DPR RI, Rano meminta kepada Partai PDIP untuk Daerah Pemilihannya (Dapil) di Tangerang, Banten.

"Ya saya merasa tugas saya belum selesai. Saya anggap masih bisa memberikan kontribusi," tegasnya.
Karena merasa tugasnya belum usai, kaka dari Suti Karno itu ingin fokus melakukan kemajuan pendidikan di wilayah Banten, yang dianggap masih tertinggal.
"Saya lihat bukan hanya Banten, ya nasional. Memang pendidikan harus disupport. Sekarang gak ada belajar tatap muka harus pendidikan jarak jauh (PJJ). Tapi di Pandeglang, Lebak banyak blank spot," terangnya.
"Ya saya bilang gimana caranya Pemerintah harus adain seperti gadget atau handphone, bahkan pulsa dibantu. Tapi bukan faktor itu. Saya tidak menganggap Pandemi ini blessing, tapi dengan begini, pemikiran saya bisa mengeksplor," tambahnya.
Diakui Rano, di beberapa daerah di Banten, banyak sekali anak-anak yang mau belajar harus naik ke gunung dan banyak wilayah yang masih terisolir di wilayah Pandeglang dan Lebak.
"Pernah saya bicara maaf ke Pak Jokowi, saat saya masih jadi Gubernur. Saya bilang sama beliau, 'pak Banten hanya dua Kabupaten yang butuh bantuan support, yaitu Pandeglang dan Lebak' gitu," katanya.
Usai permintaan tersebut, Rano Karno mengakui Pemerintah langsung membangun tol Serang-Panimbang, yang padahal tidak ada dalam proyek nasional dan dimasukan dalam prioritas.
"Serang - Panimbang untuk Tanjung Lesung karena masuk ekonomi khusus. Saran saya, kalau ini terbuka Pandeglang Lebak akan terbuka dan bergerak," ujar Rano Karno.