Kabar Artis
Jadi Sutradara Pertama Kali, Film Ashiap Man Punya Sejarah Tersendiri di Hidup Atta Halilintar
Film Ashiap Man memiliki sejarah tersendiri bagi hidup Atta Halilintar. Di samping itu, ia menjadi sutradara untuk pertama kalinya.
TRIBUNNEWS.COM - Atta Halilintar menjadi sutradara untuk pertama kalinya dalam produksi film Ashiap Man.
Suami Aurel Hermansyah tersebut mengatakan, film ini memiliki sejarah tersendiri di hidupnya.
Produksi film yang dilakukan dimulai saat dirinya masih melakukan pendekatan dengan Aurel hingga sang istri akan melahirkan.
"Dari mulai masih PDKT dan hari ini premiere udah tinggal menghitung hari mau lahiran gitu jadi film ini ada sejarah sendiri di hidup aku."
"Jadi kalau orang nanya film ini gimana, film ini sangat bermakna di hidup aku, mungkin salah satu aku bisa jadi sama Aurel karena memang setiap hari ketemu di film ini," terangnya dalam tayangan YouTube channel Intens Investigasi, dikutip Tribunnews Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Atta Halilintar Siapkan Film Ashiap Man untuk Kado Kelahiran Anaknya dan Aurel Hermansyah
Lebih lanjut, keadaan pandemi membuat produksi film Ashiap Man terasa sulit karena melibatkan banyak orang hingga waktu tayangnya terpaksa mundur hingga 2 tahun.
"Memang film ini serius dan susah-susah gampangnya itu karena memang di saat pandemi ini tuh sulit banget bikin film, apalagi film kayak emang syutingnya itu kolosal, banyak orang, dan aku nyebur ke kali juga."
"Main di kampung berbulan-bulan dan beradapatasi sama lingkungan dan menurutku saat pandemi ini sangat sulit, sampai sekarang hari ini tayang (premiere) aja ini aku udah bersyukur banget karena kita udah mengundur tayangan ini sampai hampir 2 tahun," lanjut Atta.
Kesulitan saat menjadi sutradara
Menjadi sutradara untuk pertama kalinya, kesulitan saat produksi tidak pernah terbayangkan oleh Atta sebelumnya.
Hal ini terasa sangat berbeda saat dibandingkan dengan produksi konten YouTube yang biasa ia lakukan.
Produksi film membutuhkan lebih banyak persiapan.
"Mungkin yang tadinya kan kalau orang konten itu nggak sampai cek lokasi, memastikan baju main, sampai potongan-potongan shot-nya gimana, segala macem, wah ini nggak seperti yang dibayangkan," tutur Atta.
Bahkan, perjuangan yang tidak mudah dengan jam tidur dan produksi yang tidak menentu membuat Atta sangat puas melihat hasil filmnya.
"Kadang-kadang kita harus bangun jam 3 pagi dan kadang-kadang kita baru selesai juga jam 2 pagi, jadi waktu syuting film ini karena kita kejar-kejaran kadang waktu tidur sekitar 2-3 jam, tapi aku enjoy ya ngeliat hasilnya yang luar biasa," jelas Atta.

Kendala dalam produksi film
Produksi film saat masa pandemi hingga PPKM membuat Atta bersama crew dan para pemain harus menunda syuting karena melibatkan banyak orang.
Selain itu, ada set dalam film yang akhirnya diruntuhkan dan dibangun kembali untuk dibakar.
"Kalau kendala pasti ada karena ini film yang dibuat pada saat pandemi ya, banyak ya ada kameramen, ada crew yang terlibat di industri film ini juga besar banget, jangan sampai mati juga, jadi waktu kita bikin pun ketika ada saat PPKM kita terhalang, kita sempet pause syuting ini beberapa bulan, kita sempet berhenti syuting film ini karena kita ikut peraturan pemerintah."
"Tapi, akhirnya kita bisa syuting lagi, dan kendalanya kita udah bangun set, set pasar set apa yang besar-besar memang di lapangan kosong dan lain-lain, itu terpaksa diruntuhkan dan dibangun ulang untuk dibakar," sambung Atta.
Baca juga: Blak-Blakan Sempat Ingin Kembalikan Aurel ke Orang Tua, Atta Halilintar: Hatinya Belum Mau Pisah
Film dengan superhero yang berbeda dari biasanya dan memotivasi
Dalam kesempatan tersebut, Atta juga mengungkapkan bahwa Ashiap Man merupakan sosok superhero yang berwujud manusia.
Ashiap Man menjadi pahlawan dengan kemampuan yang ada dalam dirinya.
"Sebenernya bukan film kayak Spiderman atau pun Iron man, ini tuh film yang bener-bener real manusia real, bukan kamu kesambet trus bisa terbang gitu, jadi ini orangnya nggak bisa yang nyangkut di tembok, tapi gimana kamu bisa jadi pahlawan dengan apa yang ada sama diri kamu."
"Jadi film ini sarat akan motivasi juga sih buat anak-anak muda jaman sekarang, kalau mau sesuatu nggak ada yang instan, nggak ada yang kamu bisa kayak gini trus jadi hebat, ada prosesnya," ujar Atta.
Di samping itu, Atta sangat menyukai film superhero yang menjadi alasan dirinya memproduksi film ini.
Laki-laki berusia 27 tahun tersebut ingin memproduksi film yang menginspirasi dan positif bagi anak-anak dan keluarga.
Film ini menceritakan tentang superhero yang sebenarnya dengan kepedulian terhadap lingkungan, pasangan, hingga menjadi pendidikan akhlak yang baik.
Bahkan, Atta mendedikasikan seluruh waktunya dan berusaha untuk membesarkan tubuhnya demi perannya dalam film.
Namun, menjadi sutradara membuat Atta ketagihan untuk memproduksi film lagi.
"Kalau ditanya ketagihan, aku seneng banget, aku udah nyatet dua script film lagi, gara-gara film ini aku jadi seneng."
"Tadinya nulis ide konten atau nulis lirik lagu, tapi aku malah nulis script, film ini lah yang memicu itu," tutup Atta Halilintar.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Atta Halilintar