Senin, 29 September 2025

Ketahui Penyebab Utama Obesitas dan Penanganannya

Obesitas bukan sekadar kelebihan berat badan, melainkan merupakan kondisi medis yang harus segera ditangani.

Editor: Willem Jonata
Istimewa
Ilustrasi obesitas 

TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit orang punya masalah kelebihan berat badan atau obesitas.

Gaya hidup yang keliru seperti kurang tidur dan jarang berolahraga seringkali dianggap sebagai penyebab obesitas.

Padahal, ada faktor utama yang berkontribusi besar terhadap perkembangan kondisi tersebut, yakni sering mengonsumsi makanan yang sarat kalori.

Obesitas bukan sekadar kelebihan berat badan, melainkan merupakan kondisi medis yang harus segera ditangani.

Apa itu obesitas?

Mir Ali, MD, ahli bedah bariatrik dan direktur medis MemorialCare Surgical Weight Loss Center di Orange Coast Medical Center, California, AS menjelaskan kondisi seseorang yang dikatakan obesitas.

"Untuk menentukan seseorang mengalami obesitas, kami melihat indeks massa tubuh (BMI), ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan," tuturnya.

Baca juga: Makan Banyak Kalori Tapi Tidak Bikin Gemuk, Bagaimana Caranya?

"Kisaran normal BMI antara 18-25. Individu dengan BMI di atas 25 dianggap kelebihan berat badan, sementara jika BMI lebih dari 30 dinyatakan obesitas."

"Mereka berisiko mengalami masalah kesehatan karena berat badan mereka," tambah Ali.

Ilustrasi kegemukan
Ilustrasi kegemukan (Shutterstock)

Penyebab utama obesitas

Orang cenderung mengalami kelebihan berat badan karena terlalu sering mengonsumsi lebih banyak kalori daripada kalori yang diperlukan atau dibakar.

"Banyak masalah obesitas yang berkaitan dengan kualitas makanan dan berbagai kebiasaan, seperti sering ngemil," kata JoAnn Manson, MD, DrPH, profesor kedokteran di Harvard Medical School.

Kandungan kalori pada beberapa makanan olahan seperti karbohidrat sederhana, makanan ringan, makanan cepat saji, dan permen tidak membuat kita kenyang.

Baca juga: Bukan Cuma Segar, Berikut Manfaat Nanas untuk Diet dan Kesehatan

Sebaliknya, kelompok makanan tersebut justru mendorong tubuh kita untuk terus makan.

Pola makan yang sarat akan makanan olahan bisa meningkatkan gula darah individu, sehingga kadar insulin meningkat dan menyebabkan individu sering merasa lapar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan