Novel She Smells of Turmeric, Kisah Cecilia Poetry Temukan Jati Diri di Indonesia
Natasha Sondakh menceritakan perjalanan kreatifnya dalam novelnya yang berjudul She Smells of Turmeric.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Novel bertajuk She Smells of Turmeric karya Natasha Sondakh memuat kisah menarik dan terbit perdana hari ini di Indonesia, Rabu (16/6/2021).
Saat peluncuran novel yang diadakan secara virtual, Natasha memperkenalkan karyanya, menceritakan perjalanan kreatifnya, dan membacakan cuplikan sebuah bab dalam novelnya berbahasa Inggris tersebut.
Novel fiksi bertajuk She Smells of Turmeric besutan Natasha Sondakh ini bercerita tentang seorang gadis keturunan Indonesia, Cecilia Poetry, sebagai tokoh utama yang hidup di Amerika.
Berawal dari kematian sang ayah yang keturunan Indonesia, Cecilia memutuskan pindah ke Jakarta.
Keputusan ini didorong oleh keinginan untuk mengenang dan melihat langsung keindahan Indonesia yang selalu diceritakan sang ayah semasa hidupnya.
Baca juga: Apa Itu Cerita Fiksi? Berikut Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya
Saat menginjakkan kaki di Indonesia maka dimulailah petualangan Cecilia dalam pencarian nilai-nilai asli Indonesia dan juga jati dirinya.
Natasha Sondakh mengungkapkan bahwa ini adalah karya novel pertamanya.
Ia membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk menyusun serpihan-serpihan pemikirannya yang ia tulis dalam kertas-kertas kecil lalu mengembangkan ceritanya untuk menjadi sebuah novel.
“Buku fiksi ini terinspirasi dari kehidupan nyata, apakah itu tempat yang pernah saya datangi di Jakarta atau pernah didatangi oleh teman-teman,” kata Natasha saat jumpa pers virtual, Rabu (16/6/2021).
Ia mengatakan hadirnya buku ini sebagai upaya Natasha untuk mendekatkan Indonesia ke dunia sastra Barat.
“Kurangnya representasi dan pengetahuan tentang Indonesia yang berujung banyak dari kita menjadi sasaran mikroagresi, stereotip, dan sikap merendahkan ketika berada di luar negeri," ujar Natasha.
"Hal ini karena ketidaktahuan mereka akan kompleksnya kehidupan di Indonesia,” tambahnya.
Dan setiap sosok yang berusaha dimunculkan oleh Natasha dalam novelnya ini memiliki karakter sendiri dan berbeda.
"Saya mencoba untuk menjaganya senyata mungkin karena buku ini merupakan pandangan WNA ke kehidupan dari orang Indonesia," jelas Natasha.