Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Seleb Terhot, Kisruh Ibu Bams dan Hotma, KDRT Yuni Jin &Jun; hingga Miss Landscape Lapor KPAI

Sederet kasus yang melibatkan selebriti. Keluarga Bams eks Samsons dan Hotma Sitompul, juga ada dugaan KDRT Yuyun Jin dan Jun, laporan Sierra ke KPAI

Penulis: Anita K Wardhani
kolase/instagram
Kasus Seleb Terhot, Kisruh Ibu Bams dan Hotma, KDRT Yuni Jin &Jun;, Laporan Miss Landscape ke KPAI 

Terkait hal ini, pihak Prof M membantah tuduhan tersebut. Berikut sejumlah bantahan dari kuasa hukum Prof M terkait yang di klaim pihak ES:

1. Bantah Adanya Pernikahan Siri

Klaim ES yang menyatakan ada pernikahan pada 2018 adalah tidak benar, karena hingga  saat ini sama sekali tidak ada peristiwa pernikahan antara ES dengan Prof. M, baik secara  resmi maupun nikah siri (dibawah tangan). 

Lanjutnya, pernyataan yang disampaikan  oleh ES melalui kuasa hukumnya, Sdr. Razman Arif Nasution, jelas merupakan keterangan palsu kepada publik dan pejabat Lembaga negara (KPAI).

2. Tidak Pernah Belikan 1 Unit Apartemen

Pernyataan ES yang mengklaim bahwa dirinya dibelikan 1 unit apartemen oleh Prof. M, juga  tidak benar.

Fakta yang sebenarnya adalah bahwa Prof. M, pernah memberikan bantuan biaya sewa apartemen bulanan kepada ES. Bantuan ini terpaksa diberikan oleh Prof. M  kepada ES, karena yang bersangkutan berulang kali mengancam akan mempublikasikan hubungan mereka ke keluarga dan kolega Prof.M.

3. Alasan Menemani Proses Persalinan

ES mengklaim bahwa Prof. M membiayai dan menunggui proses kelahiran anaknya pada bulan Agustus 2020 di RS Hermina yang dianggapnya sebagai bentuk tanggungjawab Prof. M karena itu adalah anak mereka, juga merupakan pernyataan tidak benar.

Fakta yang sebenarnya adalah, keberadaan Prof. M di ruang rawat menjelang persalinan dilakukannya semata-mata untuk memberikan bantuan biaya persalinan, karena pada saat itu ES meminta  bantuan biaya persalinan dan tidak ada satu pun keluarga maupun rekan-rekan ES yang  bersedia membantu dia.

4. Bantah Adanya Kesediaan Memberikan Uang

Pernyataan ES yang disampaikan melalui kuasa hukumnya, Sdr. Razman Arif Nasution; yang mengklaim bahwa kedatangan Prof. M ke kantornya dimana Prof M menyebut ada ‘kesediaan’ memberikan sejumlah uang sebagai bentuk ‘pengakuan’ atas anak yang dilahirkan ES, adalah tidak benar. 

Fakta yang sebenarnya adalah Prof. M datang ke kantor  hukum Razman Arif Nasution adalah atas undangan Sdr. Razman. Dalam pertemuan itu. Sdr. Razman meminta uang sebesar Rp. 1 Miliar, dengan dalih biaya hidup anak yang dilahirkan oleh ES, yang merupakan hasil hubungan dengan Prof. M.

Terhadap permintaan ini, Prof. M menyatakan keberatan karena merasa anak tersebut bukanlah anaknya, dan jika pun ada kesediaan memberikan bantuan, itu hanya karena Prof. M mengetahui bahwa ES tidak memiliki pekerjaan tetap.

--

(Tribunnews.com/Bayu Indra Permana/Alivio/Anita K Wardhani/Arie Puji Waluyo)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved