Gagal di Indonesian Idol, Selebgram Ini Percaya Kesuksesan Hanya Soal Waktu
Tampil menyanyikan lagu Before You Go dari Lewis Capaldi, Ryan Goutama belum berhasil menggugah hati para juri menyerahkan golden ticket kepadanya.
Iseng-iseng, Ryan coba ikutan. Ternyata Ryan Goutama berhasil melalui tahap seleksi dengan lagu Terlanjur Mencinta dari 37000 submission menjadi 200 besar untuk bertemu Juri utama.
Ryan kemudian dihubungi tim Idol untuk masuk ke tahap penjurian utama. Indonesian Idol Special Season 11 ini pun menjadi ajang menyanyi pertama yang diikuti Ryan selama ini.
"Protokol kesehatan di kala pandemi ini menjadi ketat banget. Selama menjalanin audisi, kita dipastiin membawa hand sanitizer, memakai masker, alat makan dan minum sendiri, serta face shield setiap saat. Walaupun kita semua sebagai peserta sudah swab test, tetapi kita semua juga tetep diminta untuk jaga jarak," jelas Ryan.
Namun, langkah Ryan Goutama harus terhenti di audisi kedua. Setelah membawakan lagu Before You Go dari Lewis Capaldi, Ryan belum berhasil mendapatkan Golden Ticket dari para juri.
Ryan tak patah semangat. Sebab bertemu para juri utama di tahap audisi pertama saja sudah membuatnya senang.
"Kayaknya wow bisa berdiri dan menyanyi di hadapan para idola Indonesia," kata Ryan bangga.
Kini, Ryan melanjutkan aktivitasnya di tengah pandemi. Ia yang biasanya membagikan konten traveling di Instagram, kini lebih memilih membuat cover-cover lagu di rumah, mereview makanan serta lebih sering berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kerja dari SMA
Ryan Goutama sudah bekerja sejak masih duduk di bangku SMA. Ia berinisiatif menghasilkan uang sendiri tanpa harus merepotkan ibunya di rumah sebagai single parent.
Menjadi anak broken home, tak membuat Ryan kalah dari keadaan. Ia ingin membuktikan bahwa anak broken home juga bisa sukses.
"Orang tua sudah pisah semenjak dari SD dulu. Jadi begitu SMA, aku rasa aku mesti buktiin kalau akupun bisa untuk cari biaya kuliah dan mulai cari-cari kerjaan. Mulai jadi SPB di event-event, SPB sepatu di mall, cuci piring di restoran, ikut-ikut kontes duta remaja, dan akhirnya mulai casting-casting," kata Ryan.
Saat masih SMA, Ryan pernah juga mencari beberapa beasiswa dan lolos di tahap psikotes dan interview.
Namun ia gagal di test fisik sebab ternyata ketahuan mengalami buta warna parsial.
"Awalnya aku kaget sih kalau ternyata aku buta warna parsial, karena selama ini aku taunya semua yang aku liat ini normal warnanya. Tapi setelah melalui serangkaian tes namanya Uji Ishihara, ternyata memang aku gak bisa membedakan beberapa warna. Sampai akhirnya banyak banget aku apply beasiswa jadi ketolak," jelas Ryan.
Ryan paham bahwa pekerjaan tertentu mensyaratkan tidak buta warna sehingga wajar jika perguruan tinggi pun mensyaratkan untuk tidak buta warna seperti untuk pekerjaan dokter, apoteker, tentara, polisi, ahli kimia, ahli IT, desainer, petugas kepabeanan, serta pekerjaan-pekerjaan lain.