Sapardi Djoko Damono Meninggal
Fakta Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia: Idap Infeksi Paru-Paru, Pelayat Dilarang ke Pemakaman
Berikut sejumlah fakta terkait kematian sastrawan Sapardi Djoko Damono yang mengidap infeksi paru-paru hingga pelayat dilarang ke pemakaman.
Hanya Ingin Sarapan Teh Hangat
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Sapardi Djoko Damono menolak untuk sarapan.
Justru ia hanya ingin meminum segelas teh hangat yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
Dari sarapan yang sudah disiapkan rumah sakit, Sapardi Djoko Damono hanya ingin mengonsumsi teh.
Padahal sudah terdapat berbagai macam menu untuk sarapan beliau.
Namun ketika ditanya ingin apa, Sapardi Djoko Damono menjawab hanya ingin minum teh.

Bawuk menjelaskan, sang ayah memang sudah kesulitan untuk makan.
"Biasa kan pasti ada sarapan di rumah sakit, lalu dikasih teh hangat segala macam."
"Tapi makannya sudah sulit kan, jadi sempat ditanya 'mau apa?', bapak jawab 'mau minum teh' gitu sih," tutur Bawuk dikutip dari Tribunnews.com.
Bawuk menceritakan, sang istri yang memberikan minum untuk Sapardi Djoko Damono.
Saat meminum teh itu, sang ayah diceritakan hanya menikmati sedikit saja.
Baca: Sapardi Djoko Damono Sempat Dirawat Sejak 9 Juli, Miliki Riwayat Penyakit yang Sebabkan Komplikasi
Baca: Sosok Sapardi Djoko Damono di Mata Para Mahasiswa dan Dosen FIB UI, Cara Berpikirnya Memukau
Pelayat Dilarang Datang ke Pemakaman, Cukup di Rumah Duka
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, pihak keluarga meminta para pelayat tidak mengantar hingga ke makam.
Hal tersebut disampaikan oleh Nana, yang merupakan pihak keluarga dari Sapardi Djoko Damono.
Meski demikian, para pelayat masih dipersilakan untuk berkunjung ke rumah duka.
Namun memang takziah hanya sampai di rumah duka saja dan tak bisa ikut prosesi pemakaman.
"Ada protokol di rumah duka enggak apa-apa. Tidak bisa di pemakaman, di rumah enggak apa-apa," ucap Nana.
(Tribunnews.com/Febia Rosada/Bayu Indra Permana, Wartakotalive.com/Yudistira Wanne, Kompas.com/Singgih Wiryono)