Selasa, 7 Oktober 2025

Kabar Artis

God Bless Kembali Masuk Dapur Rekaman, Garap Lagu Karya Areng Widodo 'Untuk Indonesiaku'

God Bless, grup musik rock senior akhirnya memulai rekaman lagu baru karya Areng Widodo yang berjudul Untuk Indonesiaku.

TRIBUN/Nur Ichsan
Para personel Band God Bless, Donny Fattah (ke dua kanan), Achmad Albar (ke tiga kanan), dan Ian Antono (ke tiga kiri), saat jumpa wartawan di Hard Rock Cafe, Pacific Place SCBD, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (3/8/2015) untuk mempromosikan konsernya bertajuk 'Musikukeren' yang akan digelar Jumat mendatang, di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan. Warta Kota/nur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM - God Bless, grup musik rock senior akhirnya memulai rekaman lagu baru karya Areng Widodo.

Lagu itu berjudul Untuk Indonesiaku, lagu yang bertema nasionalisme yang ditulis oleh komproser Areng Widodo sebelum meninggal.

Momen perekaman tersebut diabadikan dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube God Bless Official pada Rabu (1/7/2020).

Tampak dalam video tersebut, para personil God Bless yang terdiri dari Ahmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesman, dan Fajar Satritama sedang sibuk dengan mendiskusikan komposisi musik untuk lagu tersebut.

"Sekarang ini sedang persiapan rekaman sebuah lagu dari Areng Widodo judulnya Untuk Indonesiaku," ujar Ahmad Albar, vokalis God Bless.

Ahmad Albar mengatakan, lagu tersebut merupakan lagu yang diciptakan Areng Widodo khusus agar digarap oleh God Bless dan ia didaulat untuk menyanyikannya.

"Dia mengharapkan lagu itu dibawakan oleh saya dan digarap oleh God Bless," ungkap penyanyi berambut kribo yang akbrab disapa Iyek itu.

Baca: God Bless Telah Berkarya 47 Tahun di Dunia Musik, Ini Sederet Penilaian dari Musisi Lain

Baca: Nyanyikan Lagu untuk Garda Terdepan Lawan Corona, God Bless: Bersama Menjaga Rumah Kita, Indonesia

Sebelum kepergian Areng Widodo, saat itu Ian Antono sempat menjenguknya di Rumah Sakit ketika menjalani perawatan.

Diungkapkan Ian, Areng sempat menitipkan beberapa hal terkait karya terakhirnya itu.

"Jadi ini saya ketemu beberapa jam sebelum dia meninggal, jadi malamnya ngobrol-ngbrol saya dia, karena ada lirik yang harus diutak-utik," kata Ian Antono, gitaris God Bless.

Menurut Ian, lagu tersebut simpel namun disisi lain juga sangat nasional.

Adapun secara musik, bagian yang paling susah menurutnya di bagian reff dan juga coda.

"Pesennya dia itu, di codanya itu agak dibikin kayak suasana mars, jadi suasan orang berjumpul baris teriak tentang Indonesia," ungkap Ian.

Sementara itu, dikatakan Iyek musik dasar dari lagu tersebut sudah jadi.

"Musik dasar sudah selesai dan musiknya semuanya sudah siap, saya rasa hari ini saya akan mulai masuk untuk vokal," ujarnya.

Seperti diketahui, musisi senior Areng Widodo meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019) di Rumah Sakit Paru Dr. Goenawan Partowidigdo, Cisarua Bogor.

Pencipta lagu Syair Kehidupan itu memang dekat dengan para personil God Bless.

"Persahabatan personil God Bless dengan almarhum merentang selama 35 tahun, dimulai ketika Achmad Albar merilis album solo “Syair Kehidupan” (1984), yang berlanjut dengan “Dunia Huru Hara”, “Dunia Dibakar Api” dan Rini Tomboy”.

Baca: God Bless Raih Band Legendaris di Ajang Anugerah Bhakti Musik Indonesia 2020

Baca: Musisi Senior Areng Widodo Meninggal, Saat Terakhir Areng Sempat Ungkap Keinginannya

Tentang Areng Widodo

Semasa hidup, di era 80-an Areng Widodo dikenal sebagai musisi yang cukup produktif.

Areng bersama Ian Antono menciptakan cukup banyak lagu untuk Achmad Albar dan Nicky Astria.

Beberapa lagu yang menjadi hits yakni "Syair Kehidupan", "Langkah Pengembara", "Derita Jiwa","Dunia Huru Hara" yang merupakan lagu di album solo Achamd Albar.

Sementara itu, untuk Nicky Astri yang saat itu diproduseri oleh Ian Antono, beberapa lagu ciptaannya yang menjadi hits yakni lagu "Jarum Neraka" yang dirilis pada 1985 dan "Tangan-tangan Setan" yang dirilis 1986.

Areng Widodo juga pernah menjadi bagian dalam Bengkel Teater WS Rendra di Yogyakarta.

Ia juga dikenal sebagai penata musik film, beberapa kali ia menjadi nominasi untuk kategori Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia (FFI).

Di antaranya yakni untuk film Malioboro (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Lagu untuk Seruni (1991), dan Boss Carmad (1991). 

 (Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved