Justin Bieber Nyatakan Dirinya Didiagnosis Derita Penyakit Lyme, Penyakit Apakah Itu?

Namun, Lyme paling sering disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu (rusa) yang terinfeksi.

Gejala awal Lyme meliputi demam, sakit kepala, dan kelelahan.

Sebagain besar mengalami gejala mirip flu, yang membuat penyakit Lyme sulit dideteksi dan didiagnosis.

Penyakit Lyme menyebabkan ruam pada kulit yang disebut erythema migrans.

Ruam ini terlihat mirip dengan mata banteng merah.

Namun, ruam tersebut hanya terjadi pada sekitar 70-80 persen orang yang terinfeksi.

Jika gejala-gejala awal itu tidak diketahui sejak awal, Lyme dapat menyebar ke seluruh tubuh, seperti persendian, jantung, dan sistem saraf.

Ini menghasilkan gejala yang lebih serius, seperti kelumpuhan wajah dan radang sendi.

Ketika diketahui lebih awal, sebagian besar kasus penyakit Lyme dapat diobati dengan minum antibiotik, seperti doksisiklin atau amoksisilin, selama beberapa minggu.

Namun, individu dengan penyakit Lyme stadium lanjut memerlukan perawatan lebih intensif dengan antibiotik seperti ceftriaxone atau penicillin.

CDC mengatakan, sebagian besar orang yang terinfeksi Lyme akan pulih ketika dirawat dalam beberapa minggu setelah perawatan antibiotik.

Namun, gejala kelelahan dan nyeri otot dapat bertahan pada sebagian kecil orang selama lebih dari enam bulan.

Kondisi ini disebut Post-Treatment Lyme Disease Syndrome (PTLDS), yang juga dikenal sebagai penyakit Lyme kronis.

Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah penyakit Lyme adalah melindungi diri dari gigitan kutu.

Selalu gunakan lotion nyamuk saat ke luar rumah, terutama di daerah yang terinfestasi kutu.

Selain itu, periksa tubuhmu.

Pastikan apakah di tubuhmu terdapat kutu.

Jika iya, singkirkan segera.

Jika peralatanmu rentan terhadap kutu, gunakan pestisida untuk mengendalikan populasi kutu.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)