Jumat, 3 Oktober 2025

Djaduk Ferianto Meninggal

Profil Djaduk Ferianto, Seniman Asal Yogyakarta yang Meninggal karena Serangan Jantung

Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia, Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia dalam usia 55 tahun.

Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Djaduk Ferianto saat memandu acara kelompok musik Kua Etnika di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (15/1/2015). Kelompok musik pimpinan Djaduk Ferianto ini memadukan musik etnik dengan pendekatan modern. TRIBUNNEWS / HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia, Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia di usia 55 tahun.

Kabar meninggalnya Djaduk Ferianto dikabarkan oleh kakaknya, seniman Butet Kertaradjasa melalui akun Instagram pribadinya @masbutet, Rabu (13/11/2019).

"RIP. Djaduk Ferianto," tulis Butet pada postingan instagram-nya.

Diketahui sebab meinggalnya Djaduk karena serangan jantung, Rabu (13/11/2019), pukul 02.30 WIB.

Pemilik nama asli Gregorius Djaduk Ferianto tersebut lahir di Yogyakarta pada 19 Juli 1964.

Djaduk adalah putra dari pasangan Bagong Kussudiardja dan Soetina.

Djaduk Ferianto (kiri) saat memandu acara kelompok musik Kua Etnika di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (15/1/2015). Kelompok musik pimpinan Djaduk Ferianto ini memadukan musik etnik dengan pendekatan modern. TRIBUNNEWS / HERUDIN
Djaduk Ferianto (kiri) saat memandu acara kelompok musik Kua Etnika di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (15/1/2015). Kelompok musik pimpinan Djaduk Ferianto ini memadukan musik etnik dengan pendekatan modern. TRIBUNNEWS / HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Semasa kecil, Djaduk selalu ditemani radio yang menyiarkan pertujukan wayang dan buku wayang.

Djaduk kecil pernah bercita-cita untuk menjadi dalang, bahkan ia sempat belajar mendalang.

Pria yang menamatkan pendidikannya di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Yogyakarta ini semasa hidupnya dikenal sebagai seniman multitalenta.

Dikutip dari Wikipedia, Djaduk adalah seorang aktor, sutradara, musisi, dan pemain teater.

Sejak 1972, Djaduk sering menggarap ilustrasi musik sinteron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara.

Perjalanan Karir

Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze dan memperoleh penghargaan Juara I Musik Humor tingkat Nasional pada 1978.

Ia juga mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha.

Kemudian pada 1995 bersama kakaknya, Butet Kertaradjasa dan Purwanto mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, merupakan musik etnik dengan pendekatan modern.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved