Senin, 6 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Terjadi Kerusuhan di Manokwari hingga Bakar Gedung DPRD, Begini Tanggapan Ketua DPRD Papua Barat

Terjadi Kerusuhan di Manokwari hingga Bakar Gedung DPRD, Begini Tanggapan Ketua DPRD Papua Barat

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Tiara Shelavie
DOK KOMPAS TV
Pembakaran Gedung DPRD Papua Barat di Manokwari, Senin (19/8/2019). 

Terjadi Kerusuhan di Manokwari hingga Bakar Gedung DPRD, Begini Tanggapan Ketua DPRD Papua Barat

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD Papua Barat, Pieter Kondjol mengakui sudah tau rencana aksi di sekitar Gedung DPRD yang terjadi hari ini, Senin (19/8/2019).

Namun, Pieter Kondjol tak menyangka jika aksi itu malah berlangsung ricuh hingga membakar gedung DPRD Papua Barat.

Dikutip dari Tribun Jakarta melalui Breaking News KompasTV, saat ini Pieter Kondjol sedang tidak ada di lokasi, ia sedang berada di Sorong.

Berkaiatan denga hal tersebut ia mengakui jika dirinya sudah dihubungi oleh seorang mahasiswa terkait aksi yang akan dilakukan hari ini.

"Mereka sudah sampaikan ke saya via telepon, karena posisi saya di Sorong saya minta aksi dilakukan dengan damai," jelasnya.

Baca: Mendagri Akan Panggil Wakil Wali Kota Malang Soal Pernyataan Pemulangan Mahasiswa Papua

Baca: Aksi Massa di Sorong Papua, Fasilitas Bandara Dirusak

Pieter Kondjol mengatakan dirinya baru kembali dari Sorong esok hari.

Tapi ia menyayangkan kejadian yang berakibat membakar gedung DPRD Papua Barat tersebut.

"Saya kemarin sudah ditelepon oleh adik mahasiswa rencana hari ini akan turun jalan, saya pesan kalau bisa demonya secara damai, tapi kondisi hari ini berubah dan yang terjadi adalah adanya pembakaran gedung, dan kami sayangkan, tapi terimakasih pihak kepolisian sudah dikendalikan," ungkap Pieter.

Kemudian dirinya menegaskan bahwa keadaan di Manokwari sudah mulai membaik.

"Kita sudah koordinasi, dan keadaan sekarang sudah mulai membaik" tambahnya.

Ia pun menjelaskan kalau aksi para mahasiswa dan warga ini dipicu peristiwa di Surabaya dan Malang beberapa waktu yang lalu.

"Pemicu terkait adanya penistaan adik-adik kita di Surabaya, Malang, padahal sebenarnya kita selalu tenang dan aman, hingga saatnya terjadi hal seperti ini," jelasnya.

Baca: 7 Poin Penting Disampaikan Wiranto atas Rusuh di Papua, Perintahkan Ini

Baca: 5 Fakta Kerusuhan di Manokwari, Kronologi hingga Gubernur Jatim serta Wali Kota Malang Minta Maaf

Dirinya menganggap peristiwa ini merupakan imbas dari provokasi yang terjadi di Surabaya dan Malang.

"Ini imbasan  peristiwa adek-adek kami terprovokasi," katanya.

Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan, ia dan anggota DPRD Papua Barat yang lain akan segera membuat tim untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Setelah dua hari kami akan buat tim untuk ke Surabaya, tapi kondisi hari ini sudah terjadi, dan kami berharap pihak keamanan segera melakukan pengamanan, dan kami akan melakukan pertemuan untuk menyikapi peristiwa ini," tandasnya.

Ia pun meminta kepada para warga Papua untuk tidak terprovokasi oleh apapun.

Berkaitan dengan kabar tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan permintaan maaf kepada warga Papua.

Melalui saluran telepon, Khofifah menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Papua.

"Kami telepon Gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal TNI Tito Karnavian yang dilansir dari kompas.com.

Baca: Ketua DPD: Kerusuhan Manokwari Papua Sebagai Peringatan Bagi Kita

Baca: Aksi Massa di Sorong Papua, Fasilitas Bandara Dirusak

Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, juga menyampaikan aspirasi dari para pendemo yang meminta Gubernur Jawa Timur untuk memfasilitasi tuntutan para pendemo.

Mohamad Lakotani yang ikut dalam mediasi dengan pendemo menyampaikan, para pendemo menuntut ada permintaan maaf terhadap perlakuan mahasiswa Papua dari sejumlah oknum di Jawa Timur yang disebut mereka rasis.

Tak hanya di Manokwari Papua Barat, kerusuhan juga berlanjut ke Kota Sorong.

Hal tersebut terlihat dari kejadian pembakaran mobil di daerah Sorong.

Akibat pembakaran gedung DPRD Papua Barat, sejumlah ruas jalan ditutup.

Salah satunya adalah jalan utama di daerah itu, Jalan Yos Sudarso.

Peristiwa berawal dari aksi protes warga atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Ribuan orang yang bergerak dari wilayah Abepura dan Waena, sedang menuju kawasan Kota Jayapura.

Aksi massa ini menyebabkan sebagian pertokoan dan perkantoran memilih tutup.

Di lokasi tersebut juga ada puluhan orang yang sudah menggelar demo sehingga tidak ada aktivitas pertokoan di Jalan Irian (Taman Imbi).

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved