Kaleidoskop 2017
April 2017: Nagita Slavina Nangis Terisak-isak Ceritakan Rumah Tangganya saat Live TV
Kanal Seleb Tribunnews.com merangkum sejumlah peristiwa sepanjang April 2017. Salah satunya adalah video yang memperlihatkan Nagita Slavina yang men
Hingga saat ini sebelum meninggal, pemain tukang ojek pengkolan ini menghabiskan waktunya di tempat tidur dan berjuang melawan kankernya.
Cobaan demi cobaan datang kepada Renita sejak 2012.
Setelah memiliki anak, Andi Jabbar Al Mufti, Renita dan suaminya Andi Hilmi Salahuddin ingin memiliki anak kembali. Pada tahun 2012 Renita hamil. Kebahagiaan pun semakin meninggi.
Renita tampak gembira. Bahkan ketika diminta wawancara oleh majalah Nakita pada Februari 2014, dia sangat antusias dan bersemangat.
Namun, tiba-tiba dia membatalkan wawancara itu. Melalui pesan singkat, dia menyatakan harus menjalani kiret.
Setelah mengalami vlek yang berlanjut dengan pendarahan, diketahui bahwa jantung bayi yang dikandungnya sudah tak berdetak lagi.
Berita itu sangat mengguncang Iren, panggilan Renita.
Baca: Pria Terapung-apung di Laut Membawa Kotak sambil Tersenyum, Tak Ada yang Menduga Isi di Dalamnya
Apalagi, kehamilan itu memang sudah direncanakan. Saat itu, putra pertamanya sudah berumur 2 tahun dan saatnya punya adik.
"Awalnya saya merasa mampu melakukan segalanya sendiri. Sehari-hari saya sendiri yang mengasuh Al (anaknya) yang aktif," katanya waktu itu.
Tak lama kemudian, ternyata pesinetron ini merasakan ada keanehan pada payudaranya. Dalam pemeriksaan ditemukan FAM atau Fibroadenoma mammae, yakni tumor kecil di payudara Iren.
Suami Renita Sukardi menyebutkan kalau tulang sang istri mengalami kerapuhan saat divonis kanker.
"Awalnya Juli 2014 itu ketahuannya. Mulai muncul tuh, terasa ada benjolan terus diperiksa. Kata dokter tuh yang pertama ketemu itu FAM," ucap suami Renita Sukardi, Andi Hilmi Salahuddin, dilansir Grid.ID di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).
Pada saat itu, Renita sudah sempat menjalani operasi pengangkatan FAM tersebut dan berjalan lancar.
"FAM tuh kayak tumor tapi jinak, jadi diangkat. Operasinya kecil, cuma angkat tumor doang. Itu pun nggak sampai nginep (di rumah sakit). Operasi pagi, sore sudah pulang lagi," tambah Andi Hilmi.