Selasa, 30 September 2025

Erupsi Gunung Agung

Jadi Relawan Gunung Agung, Indra Lesmana Khawatirkan Kondisi Pengungsi Bayi dan Minimnya MCK

Beberapa waktu terakhir, musikus Indra Lesmana memutuskan menjadi relawan untuk membantu para pengungsi Gunung Agung, Karangasem, Bali.

Penulis: Nurul Hanna
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
MEMUKAU - Musisi jazz, Indra Lesmana tampil dalam gelaran Jazz Traffic Festival 2015 di Grand City, Surabaya, Sabtu (28/11). Gelaran jazz tahunan itu berlangsung dua hari menampilkan musisi jazz tanah air. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, musikus Indra Lesmana memutuskan menjadi relawan untuk membantu para pengungsi Gunung Agung, Karangasem, Bali.

Indra mengatakan, ia prihatin dengan kondisi para bayi dan anak kecil di lokasi pengungsian.

Selain itu menurut dia, kebersihan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) masih jauh dari kata layak.

"Banyaknya anak-anak, dan bayi (di tempat pengungsian). Bayi-bayi dan anak-anak ini harus diperhatikan terkait higienisnya, misalnya popok bayi dan sanitasi," kata Indra Lesmana kepada Tribunnews, saat dihubungi Minggu (24/9/2017).

Suasana pengungsian di GOR Swecapara, Klungkung, Bali. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Suasana pengungsian di GOR Swecapara, Klungkung, Bali. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Indra bersama anggota Yayasan Nyanyian Dharma, memutuskan untuk menyambangi GOR Swacepura yang terletak di Klungkung, Bali.

Ketika Indra pertama kali tiba di GOR tersebut, jumlah pengungsi mencapai 9 ribu jiwa.

Selain GOR Swacepura, menurut Indra masih ada sekira 125 posko lain yang tersebar di Bali.

Dikatakan Indra pula, para bayi dan anak di pengungsian membutuhkan banyak selimut.

Selain itu, sejumlah ibu hamil juga membutuhkan susu dan asupan gizi.

Hal lain yang tak kalah penting adalah kebersihan MCK.

Baca: Pengungsi Gunung Agung Senang Tapi Ada yang Bengong Saat Indra Lesmana dan Dewa Budjana Menghibur

"Di beberapa posko sudah disediakan toilet atau kamar mandi, tapi tidak di sediakan alat pembersihnya. Jadi bisa dibayangkan kalau misalnya empat hingga lima toilet dipakai empat sampai lima ribu orang," papar Indra.

Gunung Agung dipantau dari kawasan Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Minggu (24/9/2017). Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana Geologis (PVMBG) menaikan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) sejak Jumat (22/9/2017) malam pukul 20.30 Wita. Tribun Bali/Rizal Fanany
Gunung Agung dipantau dari kawasan Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Minggu (24/9/2017). Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana Geologis (PVMBG) menaikan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) sejak Jumat (22/9/2017) malam pukul 20.30 Wita. Tribun Bali/Rizal Fanany (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Hingga hari Minggu, Indra yang berkediaman di Sanur pun merasakan cuaca daerah tempat tinggalnya semakin terasa pengap.

Bahkan, biasanya ia bisa melihat Gunung Agung dari kediamannya namun kini sudah tertutup kabut. Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun telah menaikkan status Gunung Agung dari level II (Waspada) ke level III (Siaga).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan