Minggu, 5 Oktober 2025

Syuting Film WR Soepratman di Kota Lama Semarang Mengajak Para Pedagang Ikut Bermain

Desain bangunan kuno menjadikan Kota Lama sering dijadikan tempat bagi pembuatan film dengan mengambil setting percintaan, perjuangan dan akulturasi

Editor: Sugiyarto
/Tribun Jateng/Hermawan Handaka
GEDUNG MARABUNTA - Seorang melintas di depan gedung Marabunta Kota lama Semarang. Gedung Marabunta ini mempunyai sesuatu yang unik yaitu dua patung semut yang sangat besar yang berada di atas gedung tersebut. Gedung Marabunta termasuk gedung peninggalan dari zaman penjajahan Belanda dan diresmikan pada tanggal 29-08-1956 oleh Panglima Teretorium-IV Diponegoro Kolonel Soeharto dan akhirnya gedung tersebut di renovasi selesai di replika tanggal 31 Mei 2006 oleh Letnan Jenderal TNI Purnawirawan H.M Ismail 

"Tapi katanya ada tambahan kalau sampai lembur. Lumayan daripada ngga dapat penghasilan," ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang yang juga Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu menyambut baik adanya syuting film WR Soepratman di kawasan Kota Lama.

Pihak produser sudah meminta ijin untuk mengambil film di beberapa lokasi di antaranya Jalan Kepodang, Taman Garuda, dan Oudetrap.

"Mereka mengambil situasi tahun 1920an," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.

BPK2L, kata Ita, telah memberikan batasan-batasan aturan selama syuting di kawasan Kota Lama.

"Karena bangunan lama maka kami punya standar aturan. Misalnya bangunan tidak boleh dipaku-paku, tidak boleh dirusak, dan jangan dikotori. Jangan sampai mengubah original bangunan," ujarnya.

Ita berharap film WR Soepratman bisa menjadi ajang promosi Kota Lama ketika film tersebut sudah tayang.

"Saya berharap lokasi syuting menjadi beken dan banyak dikunjungi wisatawan. Kalau memang jadi beken bisa saja suasana syuting nantinya dipertahankan," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved