Kamis, 2 Oktober 2025

Jargon 'Palalopeyank', Cara Slank Kecam Provokator dan Penyebar Berita Hoax

Jargon tersebut juga diperuntukkan untuk oknum, yang menyebarkan ucapan kebencian atau provokasi, terlebih di sosial media.

Penulis: Nurul Hanna
Tribunnews/NurulHanna
Personil Slank ditemui saat menampilkan single teranyar berjudul 'Palalopeyank' di Warung Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Palalopeyank' merupakan jargon terbaru dari grup band Slank. Kata tersebut dipilih, untuk mengecam para penghujat yang senang menyebarkan berita bohong atau hoax.

Jargon tersebut juga diperuntukkan untuk oknum, yang menyebarkan ucapan kebencian atau provokasi, terlebih di sosial media.

"Nggak bisa dipungkiri hari-hari kita banyak yang main sosmed (sosial media). Sosmed dari tahun ke tahun bukan jadi tempat untuk bergaul, tapi jadi tempat cari musuh. Setahu gue dulu sosmed itu untuk ketemu teman SD gue, tapi sekarang sosmed kok jadi malah ngotorin pikiran," ucap vokalis Slank, Kaka, usai perilisan album 'Palalopeyank' di Warung Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).

Jargon 'Palalopeyank' pun dipilih sebagai simbol rasa tak perduli Slank terhadap banyaknya informasi yang belum tentu benar.

"Banyak yang mancing-mancing di media sosial, jadi setiap hari kita tuh nggak mood gitu, nggak asik gara-gara seharian nggak mood (bergairah). kita hastagin saja 'ah palalopeyank!'. Kita nggak mau moodnya rusak gara-gara hoax, kritik juga buat orang-orang jangan nanggepin (informasi) terlalu serius ah," lanjut Kaka.

Kata 'Palalopeyank' juga dipilih untuk menjadi judul album terbaru mereka yang baru dirilis pada Selasa (7/2/2017).

Album ke-22 Slank tersebut berisi 12 lagu dan menonjolkan genre Hardrock yang lebih kental.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved